Tok! PDIP Ajukan Ahok ke Jokowi untuk jadi Kepala Otoritas Ibu Kota Baru: Beliau Pemimpin yang Baik

- 28 Januari 2022, 17:30 WIB
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 27 Januari 2022.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 27 Januari 2022. /ANTARA/Syaiful Hakim.


GALAJABAR - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menegaskan bahwa pihaknya tegas akan mengajukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto dirinya menilai bahwa sosok Ahok memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otoritas IKN.

"Tapi, siapa yang akan diputuskan, kami serahkan kepada Presiden Jokowi," ucapnya dilansir Galajabar dari Antara pada Jumat 28 Januari 2022.

"Hanya saja, PDIP punya nama-nama calon yang memenuhi syarat untuk menjadi Kepala Otorita IKN, termasuk Pak Basuki Tjahaja Purnama. Beliau juga punya kepemimpinan yang cukup baik, selama menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur di Jakarta," tambahnya.

Baca Juga: Angin Segar bagi Maling Uang Rakyat! Korupsi di Bawah Rp50 Juta Tak Perlu Dipenjara

Meski begitu, Hasto mengatakan PDIP menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Presiden Jokowi.

"Itu kami serahkan sepenuhnya kepada Presiden, hanya saja ketika partai diminta kami punya nama-nama yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bapak Presiden," jelasnya.

"PDIP menyakini siapa pun yang ditetapkan itu memenuhi kualifikasi yang diharapkan PDIP," lanjutnya.

Seperti yang diketahui, nama IKN baru kini resmi menyandang Nusantara.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan nama ibu kota Nusantara ini dikonfirmasi langsung dari Presiden Jokowi.

Baca Juga: Rizal Ramli Akan Batalkan Proyek Pemindahan Ibu Kota dari Jokowi: Gitu Aja Kok Repot?

Suharso mengatakan nama Nusantara ini sebenarnya sudah dipilih sejak lama. Namun, Suharso belum bisa umumkan ke publik.

Suharso mengatakan pemerintah sebenarnya menerima sekitar 80 nama calon Ibu Kota Negara (IKN) disampaikan para ahli namun yang diputuskan Presiden Joko Widodo adalah Nusantara.

Keputusan PDIP mengajukan Ahok sebagai Kepala Otoritas tersebut lantas menuai pro kontra di sejumlah kalangan, termasuk Roy Suryo.

Melalui akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, dirinya menilai bahwa PDIP yang berani mengajukan Ahok adalah hal yang keterlaluan.

Baca Juga: Brad Pitt Membantah Rumor Hubungannya Dengan  Penyanyi Swedia Lykke Li: Dia Hanya 'Teman'

"TERWELU ... (baca: Terlalu). Ini kata yg paling pantas diucap utk Partai Terbesar yg memiliki Jutaan Kader Putra terbaik potensialnya itu," ujarnya dilasnir Galamedia dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Juamt 28 Januari 2022.

Pakar telematika tersebut seolah heran dnegan aksi yang dilakukan PDIP yang malah mencalonkan mantan narapidana (napi) yang juga seorang penista agama menjadi Kepala Otoritas IKN.

"Kok ya masih saja hanya bisa mencalonkan si Mantan Napi, Penista Agama pula ...," katanya.

Baca Juga: Gara-gara Ini Presiden Brazil Dipanggil Mahkamah Agung, Ada Kaitannya dengan Kemenangan Sang Presiden?

Dalam unggahan yang sama, Roy Suryo lantas menegaskan bahwa PDIP hanya bisa berbohong di antara 274 juta rakyat Indonesia.

"Masa lagi2 hanya bisa nge-aHoaX diantara 274 Jt Rakyat. AMBYAR," ucapnya.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x