GALAJABAR – Lembaga Survei & Polling Indonesia (SPIN) menyatakan elektabilitas Ganjar Pranowo tergerus akibat kejadian di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Untuk diketahui, survei elektabilitas ini digelar 31 Januari sampai 11 Februari 2022 menggunakan metode robability sampling dan multistage random sampling.
SPIN mencatat, margin of error (MoE) kurang lebih 2,8 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur SPIN, Igor Dirgantara nama Ganjar berada di posisi ketiga setelah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Pihak SPIN mencatat, elektabilitas Ganjar konsisten menurun dibandingkan Anies, apalagi Prabowo.
Bulan Agustus 2021, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu berada di angka 15,6 persen dan pada Desember 2021 menjadi 13,1 persen.
Kemudian mengalami penurunan lagi bulan Februari 2022 menjadi 12,8 persen.
“Pada Februari (2022) ini elektabilitasnya (Ganjar) turun lagi menjadi 12,8 persen,” ujar Igor dalam rilis hasil survei Senin, 14 Februari 2022 dilansir melalui berbagai sumber.
Bila membandingkan dengan Anies di urutan kedua, posisi Ganjar cukup jauh tertinggal.
Pada Agustus 2021, Anies memiliki elektabilitas sebesar 16,1 persen dan merosot pada Desember 2021 menjadi 13,1 persen.
"Tetapi pada Februari 2022 ini Pak Anies naik kembali meski sedikit, yakni 13,6 persen," jelas Igor.
Sementara, di urutan pertama, yaitu Prabowo yang tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, memiliki elektabilitas konsisten naik sejak Agustus 2021 sebesar 21,9 persen, kemudian 23,2 persen di Desember 2021, dan 24,5 persen pada Februari 2022.
Khusus untuk elektabilitas yang terus turun sejak Agustus hingga awal Februari ini, Igor menyebutkan salah satu faktornya adalah karena pola kepemimpinannya yang dalam waktu terakhir ini berubah tak menggambarkan keberpihakan kepada masyarakat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, nama Ganjar terseret dalam kejadian pengepungan di Desa Wadas oleh aparat gabungan Polri dan TNI pada Selasa, 8 Februari 2022.
Usut punya usut, pengepungan aparat tersebut dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan untuk penambangan material andesit Bendungan Bener.
Atas kejadian itu, muncul akun Instagram bernama @wadas_melawan yang hingga saat ini telah diikuti oleh 62.6K followers.
Melalui Instagram tersebut, warga Desa Wadas terus menginformasikan kondisi terkini di lokasi. ***