Network
GALAJABAR - Lagi dan lagi masalah kelangkaan minyak goreng di Indonesia belum juga ada titik terang.
Kabarnya sejumlah wilayah di Indonesia masih mengalami kelangkaan sekaligus kenaikan harga minyak goreng yang cukup signifikan.
Menindaklanjuti kabar tersebut, Ketua DPR RI, Puan Maharani lantas mengambil sikap tegas. Dalam hal ini, Puan Maharani kabarnya mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan kelangkaan minyak goreng.
Tak hanya itu, Ketua DPR RI tersebut kemudian meminta pemerintah turut mengatasi mahalnya harga kedelai.
Baca Juga: Joe Biden Blunder Saat Pidato Penting Soal Perang Rusia-Ukraina, Ekspresi Kamala Harris Disorot
Lebih jauh, ia bahkan mengharapkan masalah minyak goreng dan kedelai bisa segera teratasi seblum memasuki Bulan Suci Ramadan.
Aksi tegas Puan Maharani tersebut rupanya sampai ke telinga mantan Sekretaris Kabinet RI, Dipo Alam.
Melalui akun Twitter pribadinya @dipoalam49, dirinya tampak mendukung sikap tegas putri dari Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Lanjutken penyelidikannya Bu Puan," katanya dilansir Galajabar dari akun Twitter @dipoalam49 pada Kamis, 3 Maret 2022.
Baca Juga: Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 3 Maret 2022: Antam dan UBS Meroket Lagi
Dalam unggahan yang sama, Dipo Alam kemudian meminta Puan Maharani untuk berani menegur 'petugas partai; beserta anak buahnya.
"Tegur 'petugas partai' dan anak buahnya yang patut bertugas tidak bikin susah emak2 dan rakyat ngantri beli minyak goreng, tahu tempe, kedelai, daging sapi,...eh keterusan...," jelasnya.
"Maap. Salam sehat semua," sambungnya.
Sebelumnya, beredar kabar terkait PDIP yang membagi-bagikan 10 ton minyak goreng dan 10 ton gula pasir.
Baca Juga: T.O.P BIGBANG Segera Comeback Lewat Solo Album Usai Berpisah dengan YG Entertaintment
Kabarnya, PDIP memberikan bantuan 10 ton minyak goreng dan 10 ton gula pasir secara serentak di 21 kecamatan di Kota Medan.
Aksi bagi-bagi itu ditanggapi akademisi Cross Culture, Ali Syarief melalui akun Twitter @alisyarief.
"PDIP telah membagi-bagikan Minyak Goreng,” cuitnya.
"Mengapa tidak diinfo kepada para penyalur/pedagang ya?” lanjutnya.
Alasannya karena akan lebih bermanfaat ketimbang hanya membagi-bagikannya di satu daerah tertentu.
Baca Juga: Rusia Invasi Ukraina, Spotify Tutup Kantor, Bank Dunia Hentikan Program
“Ini jauh lebih bermanfaat dp hanya membagi-bagi untuk satu daerah tertentu saja,” jelasnya.***
