GALAJABAR - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Muhammad Said Didu menampik pernyataan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menuding masyarakat sebagai biang kerok langkanya minyak goreng.
Kata Said Didu, ada empat alasan bahwa masyarakat tidak mungkin menimbun minyak goreng di rumah. Pertama, jatah masyarakat membeli minyak goreng hanya dua liter.
“Logika mana rakyat menimbun minyak goreng ? Jatah beli hanya 2 ltr,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @msaid_didu Selasa, 8 Maret 2022.
Kedua, selisih harga Rp 4.000-5.000 per liter minyak goreng.
“Selisih harga Rp 4 - 5 ribu per liter,” timpalnya.
Alasan ketiga, kata Said Didu, stok minyak goreng murah pun sulit didapat, kecuali oleh beberapa partai politik.
“stok minyak goreng murah sulit didapat (kecuali oleh pertai penguasa),” katanya.
Terakhir, tempat membeli minyak goreng murah sangat terbatas dan itupun harus mengantri.
Baca Juga: Anwar Abbas Kecewa BNPT dan Densus 88 Tak Berbuat Banyak Melawan Terorisme di Papua