Kemendag Curiga Masyarakat Timbun Minyak Goreng, Said Didu: Logika Mana Mereka Menimbun?

- 8 Maret 2022, 15:11 WIB
Pedagang membawa jerigen yang sudah diisi minyak goreng pada kegiatan Operasi Minyak Goreng Curah, di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin 21 Februari 2022.
Pedagang membawa jerigen yang sudah diisi minyak goreng pada kegiatan Operasi Minyak Goreng Curah, di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin 21 Februari 2022. /Darma Legi/Galajabar

GALAJABAR - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Muhammad Said Didu menampik pernyataan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menuding masyarakat sebagai biang kerok langkanya minyak goreng.

Kata Said Didu, ada empat alasan bahwa masyarakat tidak mungkin menimbun minyak goreng di rumah. Pertama, jatah masyarakat membeli minyak goreng hanya dua liter.

“Logika mana rakyat menimbun minyak goreng ? Jatah beli hanya 2 ltr,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @msaid_didu Selasa, 8 Maret 2022.

Baca Juga: Menag Yaqut Ingin Undang Paus Fransiskus ke Tanah Air: Beliau Mencintai Keindahan Toleransi di Indonesia

Kedua, selisih harga Rp 4.000-5.000 per liter minyak goreng.

“Selisih harga Rp 4 - 5 ribu per liter,” timpalnya.

Alasan ketiga, kata Said Didu, stok minyak goreng murah pun sulit didapat, kecuali oleh beberapa partai politik.

“stok minyak goreng murah sulit didapat (kecuali oleh pertai penguasa),” katanya.

Terakhir, tempat membeli minyak goreng murah sangat terbatas dan itupun harus mengantri.

Baca Juga: Anwar Abbas Kecewa BNPT dan Densus 88 Tak Berbuat Banyak Melawan Terorisme di Papua

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x