Pawang Hujan vs BMKG di MotoGP Mandalika, Nanda: Data dan Terori Ilmiah Jelas Beda dengan Kearifan Lokal

- 23 Maret 2022, 08:05 WIB
Mantra Pawang Hujan Rara Istiani Wulandari saat MotoGP Mandalika
Mantra Pawang Hujan Rara Istiani Wulandari saat MotoGP Mandalika /Twitter.com/@MotoGP/

"Kita lihat saat kegiatan kemarin awan hujan mulai terbentuk pada sekitar pukul 12.00 siang kemudian awan semakin tumbuh membesar akhirnya turun hujan. Awan ini adalah jenis cumulonimbus yang dapat menghasilkan petir dan angin kencang. Awan tersebut sore hari sekitar pukul 15.00 mulai meluruh kemudian pukul 16.00 hujan mulai mereda tinggal hujan ringan atau gerimis," kata dia.

Selain periode transisi, di selatan NTB tumbuh bibit badai tropis yang saat ini menjadi badai tropis Charlotte yang bergerak ke arah barat daya menjauh ke selatan Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Lokasi SIM Keliling Polres Cimahi Hari Ini Rabu 23 Maret 2022

Keberadaan bibit badai tropis ini menyebabkan pola angin mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT terbentuk daerah perlambatan angin dan pertemuan angin.

"Daerah ini umumnya akan sangat mendukung untuk pertumbuhan awan hujan di daerah angin yang bertemu ini sehingga inilah yang turut memperkuat potensi pertumbuhan awan hujan kemarin di Sirkuit Mandalika," ujar Nanda.

Terkait peran pawang hujan Rara Isti Wulandari yang beraksi di bawah guyuran hujan di Sirkuit Mandalika, pihak BMKG tidak bisa berkomentar lebih jauh karena dari segi keilmuan sangat berbeda.

Baca Juga: Jadwal Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bandung Hari Ini Rabu 23 Maret 2022

"Kami menggunakan teknologi, data-data ilmiah dan landasan teori ilmiah yang jelas sehingga dua hal ini berbeda antara kearifan lokal dengan keilmuan," tambah dia dikutip dari Antara, Rabu, 23 Maret 2022.

Ia menjelaskan, teknologi yang dilakukan BMKG bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta TNI Angkatan Udara (AU) adalah modifikasi cuaca yang mengkondisikan agar sebisa mungkin hujan tidak turun lebat di area Sirkuit Mandalika dengan cara penyemaian di awan-awan hujan yang menuju Mandalika.

Dia mencontohkan, saat awan hujan berada di utara kemudian Sirkuit Mandalika di selatan dengan arah pergerakan awan ke selatan, kemudian penyemaian dilakukan maka awan akan lebih cepat matang dan hujan lebih cepat turun sebelum sampai di area sirkuit. ***

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x