"kami sudah deteksi beberapa negara yang ada, terutama di Afrika. jadi penguatan pintu masuk itu terus dilakukan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu.
Menurut Maxi penguatan skrining kesehatan dilakukan otoritas yang bersangkutan di fasilitas pelabuhan dan bandar udara terhadap pelaku perjalanan dari sejumlah negara yang terinfeksi.
Mekanisme pengawasannya persis seperti saat COVID-19 yakni dengan mendeteksi gejala yang dialami, selanjutnya dilakukan rujukan dengan mengambil sampel dan diperiksa.
Gejala yang timbul akibat virus Marburg seperti gejala penyakit malaria, tifus, dan demam berdarah, yang lumrah ditemukan di Indonesia. Di antaranya sakit kepala, muntah, demam tinggi, nyeri otot, mual, diare, bahkan perdarahan.
Sehingga hal Itu yang menyebabkan penyakit Marburg susah diidentifikasi. Penyakit ini pun bisa menyebabkan perdarahan dari hidung, mulut, vagina, atau melalui muntah, dan feses yang disertai darah, biasanya muncul pada hari kelima sampai hari ketujuh.***