Ratusan Pegawai Labkesda Reaktif, Pengambilan Swab di Bangka Belitung Dihentikan

- 8 Oktober 2020, 13:11 WIB
Petugas UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Kab Pangandaran saat melakukan tracing pemeriksaan Swab PCR dilingkungan gedung sarang walet di Kedungwuluh Kec Padaherang Kab Pangandaran, Sabtu, 15 Agustus 2020 kemarin.*
Petugas UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Kab Pangandaran saat melakukan tracing pemeriksaan Swab PCR dilingkungan gedung sarang walet di Kedungwuluh Kec Padaherang Kab Pangandaran, Sabtu, 15 Agustus 2020 kemarin.* /Kabar Priangan/Agus Kusnadi/

 

 

GALAJABAR - Pengambilan dan penerimaan swab Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dihentikan sementara. Kebijakan itu diambil pemerintah daerah setempat setelah tiga orang pegawai UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) terkonfirmasi Covid-19.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa mengungkapkan, selain karena adanya tiga orang pegawai terkonfirmasi Covid-19 juga ratusan pegawai Labkesda reaktif terhadap virus corona itu.
"Penutupan sementara pengambilan dan penerimaan swab dari kabupaten/kota pada UPT di untuk mengantisipasi penularan Covid -19," kata Mikron Antariksa di Pangkalpinang dilansir galajabar dari Antara, Kamis 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Cek Harga Emas Antam untuk Investasi yang Menguntungkan
Ia menambahkan, meski operasional pengambilan dan penerimaan swab ditutup, namun tetap mengerjakan sampel swab yang masih ada di Labkesda ini.
Hingga saat ini jumlah sampel swab yang sedang diselesaikan petugas sebanyak 500 sampel. "Sore nanti ditargetkan selesai dan dipublikasikan kepada masyarakat," ucapnya.
Ia menambahkan dalam sepekan terakhir ini, kasus Covid -19 di Bangka Belitung cukup mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sehingga lalu lintas pegawai di labkesda ramai.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Brasil Melampaui 5 Juta
"Peningkatan lalu lintas orang di Labkesda ini, kita melakukan rapid tes ke seluruh pegawai labkesda ini dan hasilnya tiga orang pegawai positif COVID-19 dan ratusan orang lainnya reaktif virus berbahaya itu," katanya.(RZK)

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah