Aksi Unjuk Rasa Menentang Omnibus Law Sisakan 380 Ton Sampah dan Halte Rusak

- 9 Oktober 2020, 14:34 WIB
/

 

 

GALAJABAR - Hirup pikuk aksi massa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis, 8 Oktober 2020, berakhir meninggalkan sampah yang bertebaran 'menghiasi' Ibu Kota. Sekitar 380 ton sampah dikumpulkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta di lokasi-lokasi bekas unjuk rasa kemarin. 

Selain itu, dikutip galajabar dari Antara News, demonstrasi juga membuat banyak fasilitas umum yang mengalami kerusakan, termasuk 18 halte Transjakarta yang asetnya dimiliki BUMD PT Transportasi Jakarta. Bahkan, beberapa di antaranya dibakar oleh massa tak dikenal.

Menurut Kepala DLH DKI Jakarta, Andono Warih, Jumat, 9 Oktober 2020, volume sampah terbanyak tersebar di sepanjang Jalan M.H. Thamrin arah kota dan Jalan M.H. Thamrin-Blok M.

Baca Juga: Tik Tok Kampanye Kesehatan Mental Lewat Teknologi
Andono mengungkapkan, jumlah sampah di dua jalur itu banyak karena konsentrasi massa terpusat di wilayah tersebut.

"Ini yang paling krusial tapi intinya seluruh wilayah tetap kita jaga kondusivitasnya," kata Andono.

Humas DLH DKI Jakarta, Yogi menambahkan, sampah-sampah yang dikumpulkan berupa sisa pembakaran dan puing, termasuk material keras seperti batu dan kaca.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Ancaman Bagi Dunia Pendidikan

Untuk menangani sampah yang berton-ton itu, DLH DKI Jakarta mengerahkan 12 unit mobil penyapu jalan otomatis (road sweeper), 12 mobil pickup, 20 unit truk sampah anorganik, dan 30 truk sampah typer.

Pembersihan Jakarta dari sampah sisa aksi rusuh itu juga membutuhkan 1.000 petugas Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP), 1.000 karung, dan 500 sapu.

Anggaran sekitar Rp 25 miliar juga disiapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk memperbaiki fasilitas umum milik Pemprov DKI Jakarta yang dirusak massa.

Baca Juga: Erick Thohir Awasi BUMN dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
"DKI yang akan membiayai, tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira-kira (butuh) Rp25 miliar," ujar Gubernur.

Untuk melayani warga, kata Anies, akan disiapkan halte sementara agar bisa beroperasi secepatnya.

Transjakarta mendata sebanyak 18 halte jadi sasaran amuk massa. Delapan di antaranya dibakar dan 10 lainnya mengalami kerusakan parah. ***


Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah