Mereka yang Kau Tulis (Chapter 20)

- 9 Februari 2021, 09:23 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi menulis /PIXABAY.com/StokSnap

GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, Leona menceritakan keraguannya dalam menulis kepada William, menyatakan bahwa sumpah yang ia ucapkan sebelumnya hanyalah sebuah pelarian dan tindak mencari aman.

Namun, hal yang tak terduga terjadi. Orang yang selama ini Leona cari ada di hadapannya, membuat Leona kesulitan untuk mempercayainya.

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

Sepuluh tahun yang lalu…
Suasana kediaman Keluarga Rouen dipenuhi tangis dan duka. Para orang penting dari penjuru negeri datang untuk mengucapkan bela sungkawa mereka pada Keluarga Rouen setelah istri dari kepala keluarga tersebut, Ariel Rouen meninggal dunia.

Baca Juga: Ini 5 Website untuk Design : Mulai dari Poster sampai Story Instagram

Tidak ada satu pun bintang di langit, meninggalkan bulan sendirian. Langit pun nampak ikut berkabung.
Leona yang masih berusia sepuluh tahun tidak bisa mengerti apapun selain kesedihan yang sedang ia rasa saar orang yang paling ia sayangi, hormati, dan percayai akan pergi untuk selamanya dari sisinya.

Meski begitu, sejak acara pemakaman berlangsung Leona tidak bisa menangis sama sekali. Berbeda dengan adiknya, Leon yang justru menangis sejadi-jadinya. Begitu pun dengan si putra sulung. Leo mungkin berusaha untuk tegar, tapi masih terlihat jelas bahwa sebenarnya ia menahan tangisnya.

Semua itu benar-benar berbeda dengan Leona yang seperti tidak bisa merasakan emosi apapun. Leona hanya terduduk di salah satu kursi yang ada di balkon aula dan ruang dansa. Ia menatap kosong entah kemana.

Baca Juga: JADWAL ACARA ANTV, SCTV, RCTI dan NET TV SELASA 9 FEBUARI 2021

“Sepertinya sedari tadi aku tidak melihat Nona Leona,” ucap salah satu tamu yang hadir.

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah