Network
GALAJABAR - Targedi Sinila merupakan peristiwa tewasnya 149 orang warga Desa Kepuncukan, Kecamatan Batur, Banjarnegara pegunungan Dieng akibat gas beracun yang datang dari erupsi Kawah Sinilia pada 20 Februari 1979.
Erupsi freatik Kawah Sinilia membuat kawah disekitarnya yaitu Kawah Timbang juga bereaksi dan mengeluarkan gas beracun yang mengandung Co2. Ratusan warga yang tengah berada di sekitar kawah tak bisa menghindari sebaran gas beracun sehingga tewas di tempat.
Baca Juga: Liga Italia, Fiorentina Tundukkan Spezia di Artemio Franchi
Di area sekitar kawah pada awalnya hanya ditemukan 136 orang. Namun ternyata masih ada 13 orang tewas agak jauh dari kawah, setelah berusaha menyelamatkan diri dengan meninggalkan area berbahaya tersebut.
Teragedi ini diawali dentuman keras yang dirasakan warga yang berada di perbatasan desa Batur, Sumbereji dan Pekasiran. Dentuman tersebut ternyata Kawah Sinila dan Sigluduk erupsi. Aktivitas vulkanik ini ternyata mengakibatkan kawah Timbang terpicu melepaskan gas ke udara, yang sebelumnya terperangkap di bawah permukaan tanah. Gas ini merupakan oksida karbon, dan diperkirakan juga hidrogen sulfida atau metana, dalam konsentrasi tinggi yang membahayakan nyawa makhluk hidup.
Baca Juga: Sarang Burung Walet Harta Karun Indonesia yang Bernilai Sampai Rp500 Triliun
Goncangan akibat dentuman tersebut membuat warga berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun tanpa disadari membuat warga terperangkap gas beracun yang keluar dari rekahan tanah di sekitar Kawah Timbang.
Selain 149 warga dua diantaranya relawan yang akan menolong para korban, juga ratusan hewan ternak milik warga mati. Setelah peristiwa tersebut, warga sekitar diminta meninggalkan kampung dan sebagian besar ikut transmigrasi ke Sumatera Selatan.
Baca Juga: Kekuatan Militer Indonesia Berada di Peringkat 16 dari 139 Negara di Dunia
