Benang Merah: Harapan dan Keistimewaan (Chapter 26)

- 16 Maret 2021, 09:39 WIB
 Pemandangan Sydney Opera House di Australia.
Pemandangan Sydney Opera House di Australia. /Unsplash/Johnny Balla/


GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, Festival Novel Fiksi yang telah Ruby dan yang lainnya persiapkan sukses digelar pada akhir pekan.

Dengan banyaknya salinan dari buku-buku yang diluncurkan, Ruby kembali merasakan yang namanya keistimewaan. Sesuai janji, ia akan kembali ke negara asalnya bersama Felix yang akan menjenguk adiknya, Olivia.

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

Aroma rumah yang Ruby rindukan akhirnya menyambut indera penciumannya. Ia melihat adiknya yang asik membuatkan minuman untuknya.
“Kamu masih sama Gavin?” tanya Ruby, menghancurkan keheningan.

Pertanyaan itu membuat adiknya, Amber tersentak. “Enak aja! Siapa Gavin?!” protesnya. Ruby hanya terkekeh dengan sifat adiknya yang masih panikan dan rusuh. “Terus, Kak Felix gimana?” tanya Amber dengan senyuman kegirangannya. Ia menyimpan minuman yang ia buat di Ruby. “Ahh, suaranya ganteng banget!” puji Amber dengan histeris.

Baca Juga: Dicap Sebagai Juri Idol dengan Suara Jelek, Maia Estianty: Sini Boy, Kurang Ajar Lo Ya!

Ruby mendelik. “Apaan banget, ‘suara ganteng’?”
Amber mendudukan dirinya di hadapan Ruby. “Eh, aku serius! Suruh dia cepet ketemu sama Ayah, ih!” dorong Amber. Senyuman jahil terlukis di wajahnya.
“Apaan, sih?! Jangan buru-buru gitu! Dia mau sama siapa juga gak tahu!”

“Ah, Kakak gak peka!” gerutu Amber. “Kalau udah kayak gitu mah udah kayak kasus Mama sama Ayah! Kalian jodoh!”
“Amber!” sergap Ruby saat merasa adiknya sudah kelewatan.
“Ruby, Amber, apa yang kasus Mama sama Ayah?”
Mendengar itu, Ruby dan Amber tersentak. Ruby tahu pemilik suara dan aroma tembakau yang mengelilinginya itu. “A-Ayah?!” kaget Ruby.

Sosok yang ternyata adalah ayahnya, Erwin menarik rokoknya dari mulut dan menghembuskan kebulan asap. “Mama kalian mana?” tanyanya seraya menyimpan tas kerjanya.
“Ke rumah Bu Winda, ngambil kerang buat makan malam,” jawab Amber.

“T-t-tunggu! Ayah udah pulang?!” rusuh si putri sulung. Ruby pun berdiri dari sofa.
“Mamamu bilang kamu pulang hari ini, jadi Ayah mutusin buat pulang lebih awal,” jawab Erwin. “Nah, tadi siapa yang kalian omongin?”

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah