Benang Merah: Harapan dan Keistimewaan (Chapter 27/Tamat)

- 17 Maret 2021, 10:32 WIB
 Pemandangan Sydney Opera House di Australia.
Pemandangan Sydney Opera House di Australia. /Unsplash/Johnny Balla/

GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, Ruby kembali ke rumah yang ia rindukan. Ia banyak bercanda dengan adiknya Amber, terutama tentang Felix.

Saat makan malam, Erwin mengingatkan putri sulungnya itu untuk hati-hati dalam memilih laki-laki. Ia harus menjaga dirinya tetap istimewa dan harapannya tetap bersinar.

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

Felix membuka sedikit tirai putih di ruangan tersebut. Ia mengalihkan pandangannya pada sosok perempuan yang tergeletak tak sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit. Ia pun mendekati sosok tersebut.

Felix menghela napasnya. “Udah dua tahun, gak ada niatan buat bangun gitu? Lama banget tidurnya,” lirih Felix seraya merapikan rambut perempuan tersebut.

Baca Juga: Liga Champions; Real Madrid Melangkah Mantap ke 8 Besar Setelah Ungguli Atalanta dengan Agregat 4-1

“Katanya kamu bisa denger kata-kata kakak. Kalau gitu, bangun, dong! Kakak jauh-jauh dari Sydney biar bisa ketemu kamu. Percuma kalau kamu gak bangun, Livie,” mana mungkin Felix mengharapkan jawaban. Pada akhirnya, ucapannya itu hanya dijawab oleh keheningan dan suara monitor detak jantung yang tersambung pada Olivia.

Dua hari sudah berlalu. Meski Felix kadang kehilangan kesabarannya, ia masih berusaha untuk memenuhi janjinya untuk tetap membuat Olivia istimewa jika sesuatu yang ia takutkan benar-benar terjadi.

Felix bersandar pada kursi di samping tempat tidur Olivia. Ia sibuk berselancar di lini massa. Hingga ia bosan, Felix pun menyimpan ponselnya dan menatap Olivia dan melamun.
“Ah, bangun, dong, Livie!” gerutu Felix. “Bikin istimewa gimana coba?! Kamunya aja gak bangun!”

Setelah mengomel pada sesuatu yang tidak jelas, Felix pun menghela napasnya dan menatap adiknya halus. “Ada perempuan yang sama begonya kayak kamu yang pengen kakak kenalin ke kamu.” Felix menyerah lagi. Ia menenggelamkan kepalanya di atas kasur putih tempat Olivia berbaring.

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah