Network
GALAMEDIA - Saat berpuasa kita dilarang untuk makan, minum dan menahan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Selain itu, setiap muslim juga tidak diperbolehkan melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, termasuk berhubungan intim di siang hari.
Suami yang sedang berpuasa pun terkadang bingung dan bertanya-tanya, “apakah mencium istri kita di siang hari akan membatalkan puasa?”
Baca Juga: Keren! Hanya DKI Jakarta yang Punya Indeks Pembangunan Manusia Sangat Tinggi
Buat para suami yang sedang bingung, kali ini dari beragam sumber Galamedia sudah menyiapkan jawabannya seperti berikut ini?
1. Hadits Imam Bukhari tentang nabi mencium istrinya
"Boleh, asal tidak jimak. Tidak dilarang. Dalam sebuah hadist Bukhari, Aisyah RA mengatakan Rasulullah SAW mencumbui kami di bulan Ramadan, bahkan beliau pun pernah menyentuh kulit, sedangkan beliau berpuasa. Tetapi beliau adalah seorang laki-laki yang bisa mengontrol dirinya".
Hadits tersebut menunjukkan akan bolehnya suami menyentuh dan mencium istrinya saat sedang puasa, namun dengan syarat harus mampu menahan syahwat atau hawa nafsu.
Baca Juga: Jadwal Reshuffle Kabinet Hari Ini Batal, Begini Kata Pratikno dan Pramono Anung Ungkap Alasannya
2. Ada ulama ada yang berpendapat bahwa mencium istri itu makruh
Pendapat dari Imam Malik, hal tersebut makruh hukumnya. Apalagi jika orang tersebut tahu bahwa dirinya sendiri bisa menahan hawa nafsu dan tidak akan menjerumuskannya pada hubungan intim.
Namun sebaliknya, jika tidak kuat dan tidak dapat memastikan dirinya mengontrol diri, maka hukumnya haram saat mencium istri.
Abu Hanifah pun pendapat yang sama dengan Imam Malik. Ia berkata makruh bagi suami yang sedang puasa berusaha mencium atau menyentuh istrinya, apalagi dapat mengancam nafsunya dan menjerumuskan diri sendiri.
Baca Juga: Intip 10 Klub Sepak Bola Terbaik Dunia, Ada Persib Bandung dari Indonesia
3. Faktor usia dalam hal mencium ketika bulan puasa
Dikutip dari NU Online, hadits riwayat Abu Dawud yang bersumber dari Abu Hurairah menjelaskan bahwa Rasulullah melarang kaum muda mencium pada saat puasa dan memperbolehkan hal itu hanya pada orang yang telah berusia lanjut.
Baca Juga: Penuh Kemuliaan, Doa yang Diajarkan Rasulullah pada Malam Lailatul Qadar
Mengapa bisa demikian? Para ulama merasionalisasikan pembedaan ini pada usia muda sebagai seseorang yang sedang berada pada puncak hasrat seks dan kemampuan dalam berhubungan intim.
Sedangkan pada orangtua, biasanya hasrat dan potensi seksnya sudah banyak menurun. Secara singkatnya, ciuman yang dilakukan oleh anak muda dikhawatirkan melibatkan hawa nafsu.
