Kenali Penyebab Gerhana Bulan, Proses Terjadinya hingga Jenis-jenis Gerhana Bulan!

- 19 Mei 2021, 11:16 WIB
Ilustrasi fase gerhana bulan
Ilustrasi fase gerhana bulan /PIXABAY/Free-Photos


GALAJABAR - Gerhana bulan adalah peristiwa yang terjadi ketika sebagian atau seluruh penampang bulan berubah gelap selama beberapa saat lalu terang kembali.

Gerhana bulan hanya terjadi saat purnama, yaitu ketika bulan berada di sisi bumi yang jauh dari matahari (oposisi).

Lantas apa yang yang menyebabkan gerhana bulan bisa terjadi? Dilansir Galajabar dari berbagai sumber berikut jenis-jenis gerhana dan penyebab gerhana bulan:

Baca Juga: Tok! Mulai Kamis Esok, Lagu Indonesia Raya Bakal Diputar Setiap Pagi di Seluruh Wilayah Yogyakarta


- Penyebab Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi karena sebagian atau seluruh penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.

Cahaya bulan yang terlihat dari bumi sebenarnya berasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan.

Oleh karena itu, ketika sinar matahari terhalang oleh bumi, bulan akan kehilangan cahayanya.

Bayangan bumi terdiri dari dua macam, yaitu penumbra dan umbra.

Penumbra adalah bayangan samar yang bersifat menyebar. Semakin jauh dari bumi, semakin besar pula ukurannya.

Baca Juga: Praktis dan Mudah! Cukup 6 Langkah Ini, Anda Bakal Dapat Bansos PKH Rp3 Juta Lho

Sedangkan, umbra berupa bayangan gelap yang sifatnya mengumpul. Bayangan ini berada di dalam penumbra dan ukurannya semakin kecil jika semakin jauh dari bumi.

Orbit bulan mengelilingi bumi memiliki kemiringan sebesar 5 derajat dari bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari).

Saat purnama biasa, bulan berada di bawah atau di atas bidang ekliptika. Sehingga, bulan tetap bisa menerima sinar matahari sepenuhnya dan memantulkannya ke bumi.

Baca Juga: 7 Negara Pertama dan Tertua di Dunia Nomor 6 Negara Modern!

Sebaliknya, saat bulan berada tepat di bidang ekliptika ketika purnama, sinar matahari ke bulan akan terhalang oleh bayangan bumi.

Hal ini lah yang menimbulkan gerhana bulan.

- Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Saat melintas di bidang ekliptika, bulan purnama akan masuk selama beberapa saat ke dalam bayangan bumi.

Awalnya, bulan purnama masuk ke bayangan penumbra. Di fase ini, tingkat kecerahan bulan akan sedikit berkurang.

Baca Juga: Usai Diselamatkan Jokowi, Novel Baswedan Bongkar Korupsi Bansos Rp100 T, Aktivis Singgung Oma Banteng

Kemudian, bulan akan masuk dalam bayangan umbra. Penampang bulan akan menjadi gelap secara bertahap.

Ketika telah memasuki umbra secara sempurna, bulan purnama tidak menjadi gelap sepenuhnya melainkan berubah warna menjadi kemerahan.

Fase ini disebut sebagai gerhana bulan total.

Gerhana bulan dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.

- Jenis-jenis Gerhana Bulan

Baca Juga: 7 Negara dengan Perokok Terbanyak di Dunia Indonesia Termasuk Gak Nih?

1. Gerhana bulan penumbra

Gerhana jenis ini terjadi ketika bulan hanya melintasi bayangan penumbra bumi dan sama sekali tidak menyentuh umbra.

Gerhana bulan penumbra sulit diamati karena penampang bulan tidak menjadi gelap, namun hanya berkurang sedikit tingkat kecerahannya.

Oleh sebab itu, gerhana bulan ini umumnya hanya menarik bagi para akademisi dan kurang begitu diminati masyarakat awam.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, 19 Mei 2021 : Antam dan UBS Melonjak Naik

2. Gerhana bulan parsial/sebagian

Saat gerhana parsial, sebagian bulan masuk ke bayangan umbra bumi sehingga menjadi gelap.

Sementara itu, bagian bulan yang lain hanya akan berkurang sedikit tingkat kecerahannya karena masuk bayangan penumbra.

Gerhana bulan parsial lebih mudah diamati karena bagian yang gelap bisa dilihat dengan jelas, bahkan dengan mata telanjang.

Baca Juga: China Kembali Desak Israel Tahan Diri dan Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil

3. Gerhana bulan total

Gerhana ini terjadi ketika seluruh bagian bulan masuk ke bayangan umbra bumi.

Saat telah masuk sepenuhnya dalam bayangan umbra, penampang bulan akan berubah warna menjadi kemerahan.

Perubahan warna tersebut membuat gerhana bulan total disebut juga sebagai bulan darah. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah