5 Tips dalam Alquran dan Hadis agar Zikir dan Doa Sampai dan Dikabulkan Allah SWT

- 2 Maret 2023, 15:05 WIB
Ilustrasi Zikir dan Doa Sampai dan Dikabulkan Allah SWT.
Ilustrasi Zikir dan Doa Sampai dan Dikabulkan Allah SWT. /pixabay

GALAJABAR - Berzikir dan berdoa boleh dilakukan dalam keadaan bagaimana pun. Baik dalam keadaan duduk, berdiri, berjalan dan berbaring dan di manapun berada, kecuali pada tempat-tempat yang tak layak disebut asma Allah SWT seperti dalam kamar kecil dan sebagainya (QS. Ali Imran: 200).

Zikir yang dibaca dalam jumlah tertentu setelah selesai shalat wajib berdasarkan hadis sebagai berikut: dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “barangsiapa bertasbih pada setiap selesai shalat sebanyak 33 kali, bertahmid 33 kali, bertakbir sebanyak 33 kali, itu semua berjumlah 99”.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “sempurna menjadi seratus (dengan membaca): ‘Laa ilaha illa Allahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadiir’, maka segala dosanya diampuni Tuhan walaupun banyaknya seperti buih di laut. (HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Baca Juga: Bandara Kertajati Jawa Barat Akan Digunakan Untuk Pemberangkatan Jemaah Haji

Allah SWT pun mengajarkan kepada hamba-Nya agar membaca doa itu dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada Allah dengan suara berbisik tidak dengan suara yang keras.

Berdasarkan firman Allah: “dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut dan dengan tidak mengeraskan suara di waktu pagi dan petang. Dan jagnanlah kamu teramsuk orang-orang yang lain.” (QS. Al-A’raf: 205).

Dalam hadis juga disebutkan: Nabi Muhammad SAW bersabda: “hai manusia, rendahkanlah suaramu dalam berdoa, sesungguhnya kamu tidak menyeru Dzat yang pelak dan yang jauh, tetapi kamu menyeru Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia bersamamu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Kurang Tidur dan Dampaknya Bagi Anak, Orangtua Wajib Tahu

Mengenai zikir dan doa yang sampai kepada Allah SWT dan dikabulkan jika dilakukan dengan:

  1. Jika orang yang berzikir dan berdoa itu beriman kepada Allah SWT dan memperkenankan seruan-Nya (QS. Al-Baqarah: 186);
  2. Zikir dan doa itu langsung ditujukan kepada Allah, tidak dengan perantara, baik perantara itu adalah orang, benda keramat atau kuburan dan sebagainya (QS. Asy-Syu’ara: 213);
  3. Zikir dan doa itu diiringi dengan usaha dan kerja keras (QS. Ar-Ra’d: 11);
  4. Orang yang berzikir dan berdoa itu hendaklah bersih dari perbuatan haram seperti korupsi, memakan atau menggunakan harta yang bukan milik/ haknya, seperti memakan harta wakaf, harta zakat dan shadaqah dan sebagainya. Demikian pula memakan makanan yang diharamkan Allah SWT. Ini berdasarkan hadis yang artinya; “Rasulullah SAW bersabda: “Demi diriku di tangan-Nya, sesungguhnya seseorang yang telah memasukkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya, tidak akan dikabulkan doanya selama 40 hari”. (HR. Thabrani);
  5. Selalu memohon ampuan kepada Allah SWT (istighfar) dalam arti yang sebenarnya, yaitu dengan perkataan, perbuatan dan hati (QS. Nuh: 10-12).***

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x