Minyak jelantah juga mengandung kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat hingga memicu obesitas. Pada akhirnya dapat berujung pada berbagai komplikasi serius seperti diabetes atau penyakit jantung.
Di samping aspek kesehatan, Sedarnawati minyak jelantah juga perlu dicermati aspek kehalalannya.
Baca Juga: Aturan JAM KERJA ASN di Bulan Ramadhan 2023, RESMI dari Kemenpan RB
Menurutnya, risiko mengonsumsi minyak jelantah yang tidak halal menjadi lebih tinggi ketika masyarakat membeli gorengan dari para penjaja makanan yang belum bersertifikat halal.
"Pedagang jenis ini umumnya menggunakan minyak jelantah yang dibeli dari restoran kemudian dimurnikan kembali. Memang lebih hemat, namun sangat diragukan kehalalannya, karena tidak diketahui minyak goreng tersebut sebelumnya digunakan untuk menggoreng makanan halal atau tidak," jelas Sedarnawati.***