Arti Kata Ketupat dan Lebaran yang Jarang Diketahui

- 19 April 2023, 17:50 WIB
Ilustrasu ketupat yang biasa disajikan saat lebaran.
Ilustrasu ketupat yang biasa disajikan saat lebaran. /Instagram @sajianselera/

GALAJABAR - Menjelang tibanya lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 hijriah, umat Islam di Indonesia pada khususnya, mulai menyiapkan makanan yang biasa disantap oleh keluarga.

Makanan khas lebaran yakni ketupat yang biasa menjadi teman dari opor ayam serta sejumlah masakan lain yang khas. Tak cuma ketupat dan opor ayam, lebaran juga identik dengan kue-kue kering.

Momen lebaran memang menjadi spesial, karena biasanya berisi 'ritual' bersilaturahmi dengan tetangga dan saudara hingga mudik ke kampung halaman untuk bertemu keluarga dan teman. Tentu saja tak boleh ketinggalan adalah mengikuti sholat id pada pagi harinya.

Baca Juga: One Way Tol Cipali-Kalikangkung Semarang Diperpanjang hingga 20 April 2023 Dini Hari

Nah, kembali ke soal makanan, tentu saja banyak sajian yang dihidangkan pada momen lebaran. Yang pasti, lebaran di Indonesia terasa belum lengkap tanpa ketupat. Ketupat merupakan hidangan khas Asia Tenggara berbahan dasar beras yang dibungkus dengan selongsong anyaman daun kelapa (janur).

Biasanya ketupat dibuat dengan bentuk kepal dan jajaran genjang. Untuk membuat ketupat perlu janur berkualitas yang ukuran panjangnya cukup, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua juga.

Sebenarnya, ketupat juga lazim dijumpai di Malaysia, Singapura dan Brunei. Biasanya, ketupat ini disajikan dengan opor ayam, rendang dan masakan bersantan dari masing-masing daerah.

Baca Juga: Sholat Idul Fitri 1444 Hijriah Tingkat Jawa Barat Dipusatkan di Masjid Al Jabbar

Sejarah ketupat

Nikmat disajikan dengan menu berkuah, ketupat ternyata memiliki sejarah dan asal-usulnya sebelum menjadi menu wajib Lebaran.

Berdasarkan berbagai literatur, ketupat ini disebut-sebut sudah ada kali zaman Wali Songo. Ketupat bahkan ikut diperkenalkan oleh salah satu wali, yakni Sunan Kalijaga yang berdakwah menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Saat itu ketupat identik dengan dua momen istimewa yang dinamai bakda Lebaran dan bakda kupat. Bakda seperti yang kita ketahui artinya setelah.

Yang dimaksud dengan bakda Lebaran adalah Hari Raya Idul Fitri di mana seluruh umat Islam diharamkan berpuasa. Sementara bakda kupat menandai satu minggu setelah Lebaran dan merupakan hari raya bagi yang melaksanakan puasa Syawal selama enam hari.

Baca Juga: Resep Kue Lebaran 2023, Kue Kecipir Renyah dan Garing Hanya Modal Tepung

Dalam bahasa Jawa, kupat merupakan singkatan dari 'ngaku lepat'. Artinya, mengakui kesalahan melalui sungkeman yang menjadi tradisi Hari Raya Idul Fitri.

Di samping itu, ada juga yang menyebut kupat kepanjangan dari 'laku papat' atau empat tindakan yang dilakukan saat hari raya yaitu lebaran, luberan, leburan, laburan.

Arti lebaran

Sementara Lebaran, artinya usai atau tepatnya menandakan waktu berpuasa di bulan Ramadhan yang telah selesai.

Lalu luberan berasal dari meluber atau melimpah. Diharapkan umat Islman berbagai rezeki dengan yang membutuhkan melalui zakat dan sedekah di saat Lebaran tiba.

Kemudian leburan artinya melebur, yaitu melebur semua dosa dan kesalahan dengan saling meminta maaf.

Baca Juga: Muhammadiyah Jawa Barat Sedia Banyak Tempat Sholat Idul Fitri 21 April 2023

Terakhir laburan yang berasal dari kata labur atau kapur. Zat kapur dikenal sebagai penjernih air atau pemutih dinding.

Ini menjadi simbol harapan agar di Hari Raya Idul Fitri setiap umat muslim kembali suci baik lahir maupun batin.

Semoga informasi terkait ketupat di atas bermanfaat bagi Anda.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x