Dinding Tiga Rumah di Cimahi Jebol Diterjang Longsor

- 23 November 2020, 18:28 WIB
LAKSMI SRI SUNDARI/GM  Atikah (74) memperlihatkan bagian kamar mandi rumah menantunya di Kampung Pojok Cireundeu RT 01/RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi yang jebol akibat kirmir yang ambruk.
LAKSMI SRI SUNDARI/GM Atikah (74) memperlihatkan bagian kamar mandi rumah menantunya di Kampung Pojok Cireundeu RT 01/RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi yang jebol akibat kirmir yang ambruk. /Laksmi Sri Sundari/

GALAJABAR -Tiga rumah di Kampung Pojok Cireundeu RT 01/RW 10 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi mengalami kerusakan di bagian belakang, setelah diterjang longsoran tanah dan batu dari tembok penahan tanah atau kirmir yang ambruk, Minggu 22 November 2020, malam.

Ketiga rumah tersebut milik Daya (40) yang dihuni 6 jiwa, Ijah (80) yang tinggal sendirian, serta Quraesin (60) yang dihuni 5 jiwa. Semua penghuni rumah sempat mengungsi ke rumah saudarannya untuk menghindari longsor susulan.

Berdasarkan pantauan galajabar, Senin  23 November 2020, ketiga rumah tersebut mengalami kerusakan dibagian belakang. Kirmir yang rubuh tersebut diduga akibat tanah yang labil.

Baca Juga: Dirasa Terlalu Kecil, SPSI Kabupaten Bandung Tolak Kenaikan UMK 2021 Sebesar 3,27 Persen 

Tim Kecebong dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi dibantu warga melakukan pembersihan material longsor.

Atikah (74), seorang penghuni rumah yang rusak mengatakan, saat kejadian dia bersama anak dan cucunya sedang nonton TV di ruang tengah. Tiba-tiba mendengar suara gemuruh.

"Kejadiannya sekitar pukul 18.30 WIB, siangnya hujan, tapi pas kejadian ngga ada hujan. Dikira teh ada kucing, tapi lama-lama suaranya bergemuruh. Lalu anak saya nyuruh pada keluar, karena ada tetangga di belakang yang teriak 'longsor-longsor'. Setelah dilihat, ternyata kamar mandi dan dapur jebol sampai bolong," ungkapnya.

Baca Juga: Dapat Uang Cerai 453 Juta Poundsterling dari Suami, Wanita Inggris Juga Seret Putranya ke Pengadilan

Ia mengaku sempat mengungsi ke rumah saudaranya tidak jauh dari rumah menantunya tersebut. "Iya kami sempat ngungsi, takut terjadi longsor susulan. Sebelumnya belum pernah mengalami kejadian seperti ini," tuturnya.

Diakui Atikah, rumah yang dihuninya itu mengalami kerusakan di bagian dapur dan kamar mandi. Untuk sementara ditutup menggunakan triplek agar bisa digunakan.

"Kami berharap ada bantuan pemerintah untuk memperbaikinya. Kalau betulin sendiri darimana uangnya, menantu saya cuma tukang ojek," sebutnya.

Baca Juga: Inilah Caranya Mendapatkan Hadiah dari Program Giveaway PDAM Tirta Galuh Ciamis...

Ketua RT 01, Aom Sopandi (37) mengatakan, pihaknya bersama petugas melakukan tindakan pembersihan lokasi dari material longsor. "Ngangkut material dulu, soalnya mengancam rumah warga khawatir nambah luas longsornya," katanya.

Menurut Aom, bagian bawah kirmir merupakan saluran air. "Memang rumah-rumah warga disini pada di tanah miring, rawan longsor. Bawahnya kirmir ada slauran air, jadi tanahnya gembur, pas kejadian memang langsung ambruk," ungkapnya.

Selain lokasi tersebut, lanjut Aom, sejumlah infrastruktur di kawasan tersebut butuh perbaikan. "Ada saluran air lain yang sudah mulai longsor juga, mendekat ke rumah warga takut kejadian. Jalan disini juga masih bebatuan, berharap ada perbaikan bantuan pemerintah," jelasnya.

Baca Juga: Front Pembela Bangsa Peduli Covid-19 Tolak Habib Rizieq Shihab di Bandung dan Jawa Barat

Kasi Sarana Prasarana dan Lingkungan Kelurahan Leuwigajah, Dini Gusniar mengatakan, pihaknya langsung ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan masyarakat. "Langsung memantau ke lokasi, memastikan kebutuhan masyarakat korban bencana," ujarnya.

Pihaknya berharap masyarakat lebih waspada karena saat ini sudah memasuki musim penghujan. "Daerah Cireundeu ini rawan longsor, sehingga harus waspada akan potensi bencana. Jika terjadi sesuatu, diharapkan warga selalu berkoordinasi dengan pihak kelurahan secepatnya," katanya.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Ivan Yudha mengatakan, hasil assessment kaji cepat kejadian bencana di lokasi tersebut longsoran terjadi di kirmir sepanjang 10 meter lebih, dengan ketinggian sekitar 3 meter.

Baca Juga: Kericuhan Terjadi di Bandara Shanghai Setelah Seorang Pekerja Dinyatakan Positif Covid-19

"Kita kaji cepat lokasi bencana dan dropping bantuan logistik untuk penanganan lokasi bencana, maupun untuk warga yang tertimpa musibah," ujarnya.

Hasil kaji cepat akan disampaikan ke dinas terkait. Pihaknya pun meminta masyarakat di Kampung Pojok Cireundeu untuk waspada.

"Penanganan lanjutan oleh dinas terkait. Sementara ini, penyebab karuna curah hujan tinggi dan kirmir sudah mulai tidak bisa menahan, karena dorongan air. Masyarakat harus waspada akan potensi bencana, karena kawasan permukimannya memang di lereng-lereng bukit," tuturnya. 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x