Ini yang Dikatakan Kang DS Saat Tarling di Desa Babakan Peuteuy Cicalengka

- 17 April 2021, 09:21 WIB
Bupati Bandung terpilih HM. Dadang Supriatna saat melaksanakan tarling di Masjid Al-Muhbitin Desa Babakan Peuteuy Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jumat (16/4/2021) malam.
Bupati Bandung terpilih HM. Dadang Supriatna saat melaksanakan tarling di Masjid Al-Muhbitin Desa Babakan Peuteuy Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jumat (16/4/2021) malam. /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Bupati Bandung terpilih HM. Dadang Supriatna menjalin komunikasi lebih dekat dengan masyarakat di Desa Babakan Peuteuy Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jumat 16 April 2021 malam.
 
Silaturahmi Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna itu dalam kegiatan tarawih keliling (tarling) di Masjid Al-Muhbitin RW 10 Komplek Perumahan Griya Inti desa tersebut  jelang pelantikannya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung pada 26 April mendatang. 
 
Kehadiran Kang DS didampingi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Acep Ana, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung H. Agus Firman, Camat Cicalengka H. Entang Kurnia dan jajaran Muspika Cicalengka itu disambut antusias oleh para jamaah yang hadir dalam pelaksanaan tarling tersebut. 
 
 
Pada kesempatan itu, Kang DS pun menampung berbagai aspirasi dari sejumlah warga yang disampaikan langsung DKM Al Mukhbitin, selain dari Ketua RT dan warga lainnya. 
 
Saat itu, seorang DKM  menyampaikan harapannya supaya marbot yang ada di lingkungan masjid tersebut mendapatkan uang insentif, selain para ustad dan ustadzah di Kabupaten Bandung yang menjadi prioritas perhatian Bupati Bandung terpilih untuk mendapatkan uang insentif plus BPJS gratis. 
 
Menanggapi aspirasi itu, Kang DS mengungkapkan, "Insya Allah (marbot) secara bertahap dilakukan di Kabupaten Bandung. Karena membutuhkan regulasi dulu. Kita akan memfokuskan dulu memberikan uang insentif kepada 16.300 ustad dan ustadzah dulu. Mereka pun dalam pengabdiannya kepada masyarakat tak mengenal pensiun". 
 
 
Menurutnya, untuk merealisasikan pemberian uang insentif kepada belasan ribu para ustad dan ustadzah dengan anggaran Rp 100 miliar per tahun itu masuk pada program 99 hari kerja setelah dirinya dilantik menjadi Bupati Bandung.
 
"Kita fokus pada peningkatan pelayanan masyarakat," kata Kang DS. 
 
Diungkapkan Kang DS, program pemberian uang insentif kepada para ustad dan ustafzah tersebut harus terus dikawal karena berkaitan dengan pendidikan formal.
 
"Para ustad dan ustadzah itu akan dilibatkan dalam pendidikan formal di lingkungan SD dan SMP, untuk mengajar para siswanya wajib membaca Alquran," katanya.
 
 
Untuk itu, ia berharap kepada para kepala desa dan camat untuk menginventarisir berapa jumlah ustad dan ustadzah di masing-masing desa maupun kecamatan. Selanjutnya koordinasi dengan Kantor Kementerian  Agama Kabupaten Bandung.
 
"Karena nanti, hibahnya selain dari Kantor Kementerian Agama, juga melalui Dinas Pendidikan. Harapan kami kedepan, para ustad dan ustadzah  tak menerima uang insentif dalam bentuk uang tunai, melainkan melalui rekening guru ngaji tersebut. Untuk itu, guru ngajinya harus diberikan ATM," tuturnya. 
 
Ia juga turut menerima harapan warga terkait kebutuhan air bersih di lingkungan permukiman penduduk di desa tersebut. Pihaknya akan mendorong kebutuhan air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Termasuk menanggapi terkait tempat pengolahan sampah, yang menjadi perhatiannya. 
 
 
Kang DS yang memposisikan diri sebagai pelayanan masyarakat, pihaknya akan membuat anjungan disdukcasip mandiri (ADM) di Desa Cicalengka Kulon. Anjungan itu berfungsi untuk pelayanan e-KTP, untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. 
 
"Tak hanya itu, saya pun akan membuat sebuah terobosan dalam memberikan kemudahan membuat perijinan dengan waktu maksimal 3 bulan selesai. Sebelumnya, membuat perijinan prosesnya cukup lama. Kenapa waktu pembuatan izin dipercepat, karena yang menghambat perijinan dosa besar, sementara dalam proses perijinan menambah pendapatan kas daerah. Minimal dengan percepatan perijinan itu masyarakat turut menikmati dari lapangan kerja yang ada. Makanya, kita akan memboyong berbagai pihak untuk berinvestasi di Kabupaten Bandung," tuturnya. 
 
Di hadapan masyarakat, Kang DS pun terus mensosialisasikan pemberian bantuan Rp 60 juta per RW. Nilai uang sebesar itu akan disalurkan melalui BUMDes, jika lembaga desa itu baik dan lancar serta amanah dalam pengelolaannya.
 
 
"Bantuan Rp 60 juta itu akan dititipkan ke BUMDes. Selain itu bisa dititipkan ke koperasi atau lembaga yang sah berdasarkan perundang-undangan," tuturnya. 
 
Ia mengatakan dengan adanya bantuan yang disalurkan itu dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Harapan lainnya supaya masyarakat tak terjerat bank emok, karena di Kabupaten Bandung juga ada bank (BJB, BPR)  yang bisa membantu masyarakat.
 
"Apa yang menjadi program itu seirama dengan keinginan presiden dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Untuk itu, kami berharap jangan sampai ada yang menghambat pengembangan daerah," ujarnya. 
 
 
Sebelum melaksanakan tarling, Kang DS pun menyempatkan diri melaksanakan Jumat Keliling di Masjid Al-Hikmah Desa Ciaro Kecamatan Nagreg. Selanjutnya, meninjau kondisi aliran Sungai Cibodas di Desa Babakan Peuteuy. 
 
"Sungai Cibodas perlu dibenahi, dan nanti akan dibahas dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung. Langkah yang harus dilakukan perlu peran serta semua pihak sangat dibutuhkan. Untuk itu kita perlu menumbuhkan gotong royong," ungkapnya. ***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x