GALAJABAR -Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melalui Direktorat Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, Pameran/Mice Deputi Bidang Produksi Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) melaksanakan bimtek pengenalan wisata bisnis di Graha Wirakarya Jalan Raya Laswi Desa Manggungharja Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, Selasa 4 April 2021.
Pada pelaksanaan bimtek itu dihadiri anggota DPR RI H. Dede Yusuf M. Effendi, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Ir. Rizki Handayani, Koordinator Bidang Promosi dan Pendukungan Titik Wahyuni. Perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar dan Kabupaten Bandung.
Selain itu menghadirkan narasumber Dede Koswara (Kepala DPD Asperapi Provinsi Jawa Barat), Daniel Guna Nugraha, S.Ip., (Direktur Mutu LSP PT. ASITA Kompeten Indonesia).
Bimtek pengenalan wisata bisnis itu diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari pegiat atau pelaku wisata yang merupakan warga Kabupaten Bandung.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI H. Dede Yusuf turut mengapresiasi pelaksanaan bimtek di sebuah graha, dan tidak dilaksanakan di sebuah hotel yang biasa dilaksanakan. Sehingga turut memberikan kesempatan kepada pemilik gedung dari manfaat kegiatan bimtek tersebut.
"Jika berbicara pariwisata, tahun lalu pariwisata kita kolaps," kata Dede Yusuf.
Ia mengatakan, banyak sektor pariwisata yang belum tersentuh karena anggaran yang masih terbatas. Dede Yusuf pun berharap kepada Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna untuk menyentuh para pelaku pariwisata atau kegiatan pariwisata yang dapat membangkitkan kembali ekonomi di sektor pariwisata.
Ia mengungkapkan bahwa varian baru Covid-19 dikabarkan sudah masuk Indonesia, contoh kasusnya ada di Riau dan Jawa Tengah.
Baca Juga: Gugatan Kubu Moeldoko Dinyatakan Gugur, Yan Harahap: Apa Mereka Sadar Bahwa itu KLB Abal-abal?
"Kita berharap tidak terjadi tsunami Covid-19 kedua. Makanya, pemerintah melarang mudik Lebaran," katanya.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, kata Dede Yusuf, Komisi X DPR RI bersama pemerintahan terus mendorong anggaran dalam upaya meningkatkan wisata desa.
;
"Kami berharap pariwisata bisa tumbuh dan berkembang. Kami berharap pandemi segera berakhir," katanya.
Baca Juga: Indonesia Diambang Bangkrut Seperti Yunani, Jokowi Diminta Belajar dari SBY Soal Penanganan Utang
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Event) Ir. Rizki Handayani mengatakan, pariwisata sukses, jika orangnya ramah tamah.
"Bandung Raya punya potensi besar sebagai penerima tamu dan harus dijaga. Selain ramah tamah, juga faktor keamanan dan kenyamanan. Karena masyarakat pergi ke tempat wisata untuk mencari tempat yang aman," kata Handayani.
Ia mengungkapkan, untuk menangkal Covid-19 lebih baik di rumah saja.
"Apalagi dengan Covid-19 varian baru ini, tak hanya menyerah orang tua, juga anak-anak muda. Semakin lama pandemi Covid-19, ekonomi akan semakin terpuruk," katanya.
Dede Koswara, narasumber yang hadir pada bimtek menyatakan, bisnis MICE merupakan bisnis event.
"Pengaruh MICE sangat luar biasa pada perkembangan ekonomi daerah," kata Dede Koswara.
Ia pun menilai di Kabupaten Bandung tidak sedikit yang membuat karya kreatif, baik berupa makanan dan lain-lain. Pengunjung dan wisatawan adalah raja, mereka adalah yang punya uang.
Baca Juga: Qunut, FPI, HTI hingga HRS Disebut Jadi Pertanyaan Tes KPK, Said Didu: Negara Mau Dibawa ke Mana?
"Kita sebagai pelaku pariwisata bisa melahirkan ide kreatif yang memiliki nilai lebih. Kita harus kompak menjalankan prokes, jika ingin Covid-19 segera hilang. MICE bisa memberikan kemajuan bagi daerah, dan ekonominya berkembang," tutur Dede Koswara.
Narasumber lainnya, Daniel Guna Nugraha mengatakan, target potensi wisata bisa menjadi devisa dan menghasilkan uang untuk peningkatan ekonomi.
"Alhamdulillah pandemi Covid-19 memaksa saya bekerja di rumah dan banyak belajar dan ikhtiar," katanya.
Daniel Guna Nugraha menuturkan, wisata alam akan menjadi wisata unggulan. Ia pun mendorong pengembangan desa wisata sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut secara alami. ***