Pemilu 2024 Mau Diundur Karena Aspirasi Rakyat, AHY Bingung: Rakyat yang Mana?

27 Februari 2022, 14:00 WIB
Ketua Umum Partai Demokat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Dok. Humas Partai Demokat./

GALAJABAR - Berbagai penolakan terhadap usulan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terus bermunculan.

Terbaru, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara tegas menolak usulan tersebut.

Hal tersebut disebutkan AHY saat melantik pengurus DPD Demokrat Provinsi Riau. AHY berharap pelantikan tersebut bisa membawa Demokrat menang di Pemilu 2024.

Baca Juga: Bersaing dengan Madrid dan Barca, City Dikabarkan Terdepan Datangkan Erling Haaland Musim Panas Mendatang

“Saya mengucapkan selamat kepada segenap pengurus DPD yang tadi sudah dilantik, mulai dari Ketua DPD hingga semua anggota pengurus yang tentunya diharapkan bisa menjadi motor penggerak organisasi lima tahun ke depan ini. Terkhusus untuk bisa memenangkan Pemilu 2024,” ujarnya Sabtu, 26 Februari 2022 secara daring.

AHY menilai usulan penundaan Pemilu 2024 sebagai sesuatu yang kontraproduktif terhadap kehidupan demokrasi Indonesia.

“Pemilu 2024, kenapa saya ulangi, karena hadir pula wacana, hadir pula isu-isu yang sangat kontraproduktif terhadap demokrasi yang tentunya harusnya kita jaga. Ada yang menginginkan, ada yang menyuarakan, sebaiknya pemilu diundurkan, diundur waktunya,” sambungnya.

Baca Juga: Menang Susah Payah Dari Everton, City Tetap Menjaga Asa Juara Liga Inggris Musim Ini

Putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berpandangan usulan penundaan Pemilu 2024 sama sekali tidak logis.

Pasalnya, usulan itu jelas tidak sesuai dengan konstitusi yang ada. Di mana, sudah diatur bahwa pemilu digelar lima tahun sekali.

Atas dasar itu, AHY memastikan Demokrat tegas menolak usulan itu. Dia menyebut tidak boleh siapa pun di negeri ini yang mengatakan bahwa usulan penundaan pemilu adalah aspirasi masyarakat.

Bahkan, menurut AHY, masyarakat yang tersebar di 34 provinsi Indonesia malah mengeluhkan kondisi saat ini.

Baca Juga: Akademi Persib Cimahi Berharap Bisa Pasok Pemain untuk Timnas Indonesia

“Masyarakat yang mana yang didengarkan? Yang jelas kita keliling ke 34 provinsi, ratusan kabupaten/kota, yang ada masyarakat justru mengeluh terhadap situasi hari ini yang tidak kunjung membaik. Kalaupun ada tapi lambat, prioritas pun tidak jelas, ekonomi juga masih dirasakan sulit oleh masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, AHY heran karena tiba-tiba ada pihak yang mengklaim penundaan pemilu adalah keinginan masyarakat.

Padahal AHY tidak melihat satu pun masyarakat yang mengeluhkan hal itu. Karena itu, dia menilai ada beberapa pihak yang hendak melanggengkan kekuasaan.

Baca Juga: Situs Srigading di Malang Diperkirakan Kompleks Candi yang Cukup Besar

“Ada mereka yang ingin melanggengkan kekuasaannya dan mereka takut kehilangan kekuasaan,” tuturnya.

Bila dipimpin oleh orang seperti itu, mau dibawa ke mana Indonesia.

“Negeri kita mau dibawa ke mana kalau diisi, diawaki, dipimpin oleh orang-orang seperti itu. Sekali lagi tidak logis dan menurut saya memalukan cara berpikir seperti itu, memainkan suara rakyat, seolah-olah ini desakan rakyat. Rakyat yang mana?" tandas AHY. ***

Editor: Noval Anwari Faiz

Tags

Terkini

Terpopuler