Latar belakang rak buku coklat kayu berukuran sedang sejajar dengan rak kabinet yang di atasnya terdapat beberapa foto keluarga. Dalam unggahan tersebut, terlihat warganet penasaran dengan buku yang Anies baca.
Baca Juga: Polrestabes Bandung Tangkap Pelaku Penganiayaan Hingga Meninggalnya Seorang Remaja
Seperti akun @dodokasep merespon foto yang diunggah Anies dengan menulis, "Jadi penasaran sama bacaannya."
Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto, menjelaskan, konteks isi buku How Democracies Die mengacu pada terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.
"Tapi tidak semata-mata membahas Amerika Serikat," kata dia, Senin 23 November 2020.
Baca Juga: Bermata Biru, Orang-orang Minangkabau Ini Memiliki Cerita Mengharukan
Arif memaparkan, kedua penulis How Democracies Die menyuguhkan pandangan berbeda. Kedua penulis, Daniel Ziblatt and Steven Levitsky menunjukkan fenomena terkini bahwa, demokrasi bisa berakhir tidak dengan cara runtuh.
“Demokrasi bisa juga runtuh pelan-pelan." Fenomena ini disebut Ziblatt dan Levitsky dengan baby step.I
Arif merangkum tiga pemikiran Ziblatt dan Levitsky.
Pertama, ancaman terhadap demokrasi bisa berasal dari sebuah pemerintahan yang terpilih lewat pemilu. Kedua, demokrasi terancam pelan-pelan, salah satunya dengan menghalangi kebebasan.