Menurut Noel, siasat tersebut disusun dengan 2 tujuan yakni di antaranya:
Pertama, SBY sedang membidik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jika KLB tersebut disahkan, maka keberadaan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat akan menjadi citra yang buruk bagi Jokowi.
Kedua, SBY tengah berusaha merebut opini publik. Noel menilai saat ini perhatian publik tertuju pada Partai Demokrat. Selanjutnya, kata Noel, SBY memainkan playing victim.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Pemerintah Tidak Melarang Mudik Lebaran 2021 Budi Karya : Tetap Ikuti Prokes
Noel kemudian meminta agar Presiden Joko Widodo mencopot Jenderal Purnawirawan Moeldoko dari jabatannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan secara tidak hormat.
Menurutnya, hal itu mesti dilakukan Jokowi karena akan memunculkan kesan kepada publik bahwa Jokowi yang melegitimasi tindakan Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat.
Kedua, Moeldoko dianggap tidak mematuhi perintah presiden untuk tidak ikut campur persoalan internal partai orang lain.
Baca Juga: Kenali Jenis Rambutmu, dan Pilih Shampoo yang Tepat!
Ketiga, Moeldoko melakukan manuver politik sebagai upaya mencari kendaraan politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. (Penulis: Dharma Anggara)***