Ketika MPR RI Ungkap Kebingungan Terapkan Pancasila, Diklaim Sebagai Ideologi Hadapi Teroris

- 6 April 2021, 10:23 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo / Foto: Istimewa
Ketua MPR Bambang Soesatyo / Foto: Istimewa /

GALAJABAR – Sejauh ini dunia hanya mengenal ideologi Kapitalisme yang sedang diterapkan di seluruh dunia pasca ideologi Sosialisme Komunisme ditinggalkan para penganutnya sejak Uni Soviet runtuh pada 1991.

Islam pun sebagai agama sekaligus ideologi karena mempunyai aturan dalam segala aspek kehidupan yang detail, jelas, dan komprehensif.

Kegamangan bangsa Indonesia sejak Soekarno berkuasa, mengklaim bahwa Pancasila merupakan ideologi.

Namun kebingungan turut dirasakan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengakui bahwa masih terdapat dua masalah soal Pancasila.

Baca Juga: Polemik HMI dan Anies Baswedan, Geisz Chalifah Mencium Bau Liberal, Netizen Mendadak Sebut Ferdinand Hutahaean

Menurutnya, dua hal tersebut diebut sebagai masalah Patogenik (menimbulkan penyakit) soal ideologi negara.

Pertama, adanya kelemahan dalam merawat dan mentransformasikan ideologi Pancasila dari rumusan ideal abstrak menjadi praktik kolektif.

Praktik kolektif tersebut merupakan salah satu syarat agar bisa nyata disebut ideologi dalam kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan.

Kemudian kata Bamsoet), kedua, adanya kelemahan mencegah infiltrasi narasi dan gerakan anti ideologi Pancasila dalam berbagai aspek.

Baca Juga: Usai Dukung AHY, Moeldoko Cs Dukung SBY Buat Partai Baru, Anak Buah SBY: Demokrat di Bawah AHY Telah Diakui

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah