Bukan Golkar, Ternyata Partai Ini yang Bela Jokowi Soal Pernikahan Atta dan Aurel, Gus Nadir: Nah Cocok!

- 6 April 2021, 11:18 WIB
Presiden Joko Widodo saat menjadi saksi dalam pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah pada Sabtu, 3 April 2021. /Foto: Twitter @KemensetnegRI/
Presiden Joko Widodo saat menjadi saksi dalam pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah pada Sabtu, 3 April 2021. /Foto: Twitter @KemensetnegRI/ /

GALAJABAR - Para pengguna media sosial Twitter sempat dihebohkan dengan unggahan dari akun resmi Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), @KemensetnegRI, 5 April 2021.

Dalam unggahan tersebut terdapat foto kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang menghadiri pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Tidak hanya sendiri, Jokowi juga turut ditemani oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Baca Juga: Gandeng Aeria Group, RSB Sartika Asih Bandung Mengoperasikan Fasilitas Limbah Medis B3 On-Site

Kedua tokoh politik yang sempat bersaing pada kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 ini didaulat sebagai saksi dalam acara pernikahan tersebut.

Tentunya, unggahan tersebut menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi para pengguna media sosial Twitter.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB, Luqman Hakim menganggap, didaulatnya Presiden Jokowi sebagai saksi dalam acara pernikahan tersebut sebagai bentuk kampanye pernikahan yang baik kepada masyarakat.

Baca Juga: Teroris Lagi, Pengamat Ini Minta Rezim Evaluasi Program Deradikalisasi: Bawa ke Pengadilan!

Selain itu, Luqman menyebut, seluruh rakyat Indonesia memiliki hak untuk diberi perlakuan yang sama oleh Jokowi sebagaimana yang Jokowi lakukan kepada Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Oleh karena itu, Luqman meminta kepada masyarakat Indonesia untuk bisa membedakan antara urusan presiden dengan pribadi. Menurutnya, tindakan Jokowi tersebut merupakan tindakan yang baik dan tidak merugikan orang lain.

Kemudian, Cendekiawan muslim Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen memberi respons positif atas pernyataan yang telah disampaikan politikus PKB tersebut.

Baca Juga: Pintu ‘Taubat’ Bagi KLB Dibuka, Lubuk Hati AHY Luluh: Kami Maafkan, Tapi Tak Bisa Melupakan

“Nah cocok! Tuh kan kami sepakat dg PKB belain Pak Jokowi soal kondangan,” tulis pria yang akrab disapa Gus Nadir yang dikutip Galamedia dari akun Twitter pribadinya, @na_dirs, 6 April 2021.

Namun, Gus Nadir menganggap bahwa pernyataannya tersebut semata-mata hanya ingin membuat bingung para fans fanatik Jokowi yang senantiasa memantau dan siap menyerang akun Twitternya dengan komentar yang pedas.

“Sesekali bikin bingung para fans fanatik Jokowi yg selalu memantau dan siap menyerang akun kami,” ungkap Gus Nadir.

Baca Juga: Ketika MPR RI Ungkap Kebingungan Terapkan Pancasila, Diklaim Sebagai Ideologi Hadapi Teroris

Tentunya, cuitan tersebut menuai banyak komentar dari netizen baik itu yang pro maupun yang kontra.

“Kok sekarang isinya ginian mulu sih gus? .. Gak kayak 1 tahun ke belakang.. Penuh dengan ilmu dan pengetahuan yg selalu bs saia serap buat belajar..,” tulis pemilik akun @ecko_zidanez.

“Inilah ilmu perang Sun Tzu tingkat tinggi: membuat bingung musuh ... dikira belok kiri ternyata di depan balik kanan, sepertinya mundur ternyata gak lama kemudian lari ke depan.,” tulis pemilik akun @hkushardanto.

Baca Juga: Polemik HMI dan Anies Baswedan, Geisz Chalifah Mencium Bau Liberal, Netizen Mendadak Sebut Ferdinand Hutahaean

“Sudah min, khazanahnya mana? Kok masih baper terus. Mewek2 trus. Dimanapun selalu ada pro dan kontra. Ditanggapilah dgn bijak tdk berlebih. Ini yg selalu disampaikan gus nadir. Sebagai admin jgn merusak citra akun ini dgn tanggapan berlebihan.. ,” tulis pemilik akun @This_a_this_u.

Sebagai informasi, Timur Barat Riset Center (TBRC) membahas secara kuantitatif perihal tingkat dukungan partai politik pada pemerintah di era kepemimpinan Presiden Jokowi.

Hasilnya, Golkar dipandang menjadi partai yang paling militan memberikan dukungan kepada pemerintah Jokowi di legislatif dengan persentase sebesar 92,8 %.

Baca Juga: Usai Dukung AHY, Moeldoko Cs Dukung SBY Buat Partai Baru, Anak Buah SBY: Demokrat di Bawah AHY Telah Diakui

Semenntara, PDIP yang merupakan partai asal Jokowi harus puas berada di posisi kedua, kemudian diikuti Nasdem, PKB, dan PPP.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah telah menyebut, Golkar merupakan partai yang paling kompak dengan Presiden Jokowi.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena minimnya ketidaksepahaman antara kebijakan Jokowi dengan arah politik Golkar.

Baca Juga: 11 Film Pendek Berkualitas dan Dapat Disaksikan di YouTube Salah Satunya “Negeri di Bawah Kabut”

Sementara, PDIP yang merupakan partai pengusung Jokowi, mempunyai sikap yakni berbanding terbalik dengan Golkar karena kerap melontarkan kritikan, terutama melalui beberapa kadernya di Parlemen. (Penulis: Dharma Anggara)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah