Soal Doa Lintas Agama, Menag Yaqut Cholil: Ingat, Ini Kementerian Agama, Bukan Kementerian Islam!

- 7 April 2021, 15:02 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut mengeluarkan panduan lengkap pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah. /Instagram.com/gusyaqut
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut mengeluarkan panduan lengkap pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah. /Instagram.com/gusyaqut /
GALAJABAR - Baru-baru ini publik diramaikan dengan adanya usulan pembacaan doa lintas agama.

Usulan tersebut merupakan berasal dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, yang akhirnya menuai tanggapan dari berbagai kalangan.

Ada yang mendukung usulan tersebut, namun juga tak sedikit yang mempertanyakan bahkan mengkritik usulan tersebut.

Menjawab polemik tersebut, Gus Yaqut menyatakan wacana pembacaan doa lintas agama yang sempat dilontarkan masih sebatas saran untuk internal Kementerian Agama.
 
Baca Juga: Menyambut Bulan Suci Ramadan, MUI Kota Cimahi Terbitkan Tausiyah

"Itu kan bersifat internal, di lingkungan Kemenag. Itupun hanya untuk kegiatan berskala besar seperti dapat besar seperti Munas (musyawarah nasional)," kata Gus Yaqut dilansir Galamedia dari Antara pada Rabu, 7 April 2021.

Hal itu disampaikan pria yang juga Ketua Umum GP Ansor tersebut saat dikonfirmasi wartawan seusai mengisi seminar pemikiran di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur.

Gus Yaqut pun menjelaskan alasannya kenapa usulan tersebut muncul, menurutnya, pembacaan doa lintas agama didasari dari asumsi bahwa Kementerian Agama tidak hanya menaungi satu agama saja tetapi semua agama yang ada dan diakui di Indonesia.
 
Baca Juga: Lahir Prematur, Audi Marissa Bahagia Sambut Kehadiran Putra Pertama

"Ingat, ini Kementerian Agama. Menaungi semua agama yang diakui di negara ini. Bukan Kementerian Islam yang hanya menaungi satu agama Islam saja," terang Gus Yaqut.

Sehingga, menurut Gus Yaqut, doa lintas keyakinan dirasa perlu dimunculkan agar menjadi representasi keterwakilan masing-masing pemeluk agama yang ada di lingkup organisasi kepegawaian Kemenag.

"(Bukankah) negara ini didirikan oleh banyak agama. Bukan Islam saja," jelas Gus Yaqut.

Lebih jauh, Gus Yaqut mencontohkan kegiatan munas di lingkungan Kemenag yang selalu diawali dengan pembacaan doa bersama secara Islam.
 
 
Sebelumnya, dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag, Gus Yaqut meminta setiap acara yang berlangsung di kementeriannya turut memberikan kesempatan kepada agama lain untuk mengisi doa dan tidak hanya doa untuk agama Islam saja.

"Pagi hari ini saya senang Rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran. Ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua," kata Gus Yaqut, Senin, 5 April 2021.

"Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa," sambungnya.
 
Baca Juga: Bikin Ngantuk? Belum Tentu, Ini 4 Manfaat Luar Biasa Kangkung

Ia ingin agar Kemenag menjadi rumah bagi seluruh agama yang ada di Indonesia dengan melayani dan memberikan kesempatan yang sama.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x