Mardani Ali Sera : Bubarnya Kementrian Menunjukkan Lemahnya Pemerintahan Indonesia!

- 16 April 2021, 21:27 WIB
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas perkembangan penelitian vaksin Merah Putih oleh Kemenristek/BRIN-LBM Eijkman yang ditargetkan uji klinis dan produksi tahun 2021.
Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Rapat tersebut membahas perkembangan penelitian vaksin Merah Putih oleh Kemenristek/BRIN-LBM Eijkman yang ditargetkan uji klinis dan produksi tahun 2021. /ANTARA FOTO/

“Keputusan ini tentu menimbulkan kekecewaan, terutama dari kalangan masyarakat yg paham peran riset dan inovasi dalam pembangunan. Nasi sudah menjadi bubur, konsekuensi dan implikasi dari keputusan tsb mesti segera dipikirkan. Ada beberapa pesan setidaknya,” lanjutnya.

Menyusun kebijakan untuk mengokestrasi riset dan inovasi adalah salah satu hal yang perlu dituntaskan, Mardani berpendapat.

Baca Juga: Sempat Muncul Akan Dibatalkan Akibat Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Olimpiade Tokyo Pasti Digelar

“Salah satu hal yg mesti dituntaskan, menyusun kebijakan utk mengokestrasi riset&inovasi sbg ujung tombak pembangunan. Ada infrastruktur, vaksin Merah-Putih & Nusantara, roadmap kendaraan bermotor listrik dll. Strategi dirumuskan, jgn setengah2 krn kita sedang tidak ‘kejar tayang’”, ujar Mardani.

Hal ini perlu diingatkan sejak awal menurut Mardani, karena negara Indonesia tidak mau jika riset teknologi dan inovasi berjalan seadanya mengingat Kemendikbud memiliki tugas yang juga berat.

“Mesti diingatkan sejak awal, karena kita tak ingin pendidikan, ristek sampai inovasi berjalan seadanya / bahkan berantakan,” kata Mardani.

Baca Juga: SMP LB BPI Ibun Kabupaten Bandung Siap Gelar Ujian Sekolah, Dilaksanakan di Sekolah dan Rumah

“Mengingat tugas berat menanti Kemendikbud-Ristek yang memiliki tanggung jawab dari hulu (pendidikan usia dini,dasar,menengah) sampai ke hilir (vokasi,pendidikan tinggi,riset,teknologi,inovasi),” tandasnya.

Pembubaran BRIN juga harus diikuti dengan redefinisi riset teknologi dan ada alat ukur baru, menurut Mardani.

“Pembubaran BRIN mesti diikuti dgn redefinisi Ristek nan inovatif. Hrs ada alat ukur baru dlm spirit ristek kita, krn ristek adl jiwa negara yg ingin maju. Tanpanya, kita akan semakin terpuruk krn minim temuan & inovasi. Swasta jg perlu dilibatkan dlm hal ini dgn koridor yg ketat,” terang Mardani.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x