Baca Juga: JK dan Surya Paloh Berduet di Pilpres 2024, Pengamat Hukum: Tapi Sesungguhnya Masih Kurang
Mardani juga menjelaskan bahwa Indonesia harus bisa melakukan riset bangsa dan tidak dijadikan kelinci percobaan saja.
“Nasionalisme diutamakan, misalnya, menjadikan produk riset utk bangsa Indonesia dan tdk menjadikan kita sbg kelinci percobaan saja. Langkah lainnya adalah reward maksimal dari setiap usaha penunjang Ristek. Ketiadaan lembaga (kementerian) bukan berarti penghilangan concern,” tulis beliau.
Hal lainnya adalah segera menyusun organisasi BRIN yang belum selesai, saran Mardani.
Baca Juga: Pembentukan CDOB KBT Jalan di Tempat, Asep Juarsa : Butuh Dukungan Pemkab Bandung
“Hal lain, sgr menyusun organisasi BRIN yg blm selesai sejak dibentuk melalui Perpres No 74/2019. Profesionalisme, menampung kepentingan riset & inovasi hrs tercermin dr struktur tsb. Para deputi diisi kalangan profesional yg punya kemampuan riset & inovasi yg mumpuni dr bidangnya,” sambungnya.
Lalu Mardani menjelaskan lagi peran BRIN dalam negara ini.
“Krn ke dpn, BRIN jd wadah bagi akademisi, ilmuwan, smp inovator yg ada di negeri ini. Hrs digaris bawahi, BRIN merupakan pelaksana,jd jgn bebankan fungsi kbjkn pd BRIN. Bs menambah kegaduhan yg tak perlu krn rentan penyelewengan kekuasaan & mengacaukan prinsip tata kelola yg baik,” tandas beliau.
Aspek pembinaan peneliti juga perlu pemerintah rumuskan, Mardani menyarankan.
Baca Juga: Berkat Doa Rafathar Setiap Hari, Nagita Slavina Hamil Anak Kedua!