Ibu Iriana Capres 2024, Rocky Gerung : Skenario Jokowi, Jika Gagal 3 Periode Maka Ajukan Istri!

- 17 April 2021, 15:21 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, hasil survei Iriana Jokowi jadi capres terkuat dari kalangan perempuan adalah survei berbasis metodologi ludruk.
Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, hasil survei Iriana Jokowi jadi capres terkuat dari kalangan perempuan adalah survei berbasis metodologi ludruk. /YouTube Rocky Gerung Official

GALAJABAR– Nama baru dalam calon presiden 2024 kembali muncul. Kali ini datang dari keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni istrinya,  Iriana Jokowi.

Iriana Jokowi ternyata menjadi kandidat kuat yang dipilih masyarakat Indonesia.

Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) adalah lembaga yang mewadahi survei kali ini.

Baca Juga: Bupati Sukabumi 1994-1999 Wafat, Garut Turut Berduka

Survei ini digelar pada 26 Maret – 8 April 2021 lalu, dan nama Iriana Jokowi menempati posisi kedua dengan 17.7% setelah Puan Maharani dengan 20.8%.

Diikuti nama lain, ada sosok Sri Mulyani dengan 15,8%, Khofifah Indar Parawansa 14,6%, dan Tri Rismaharini 11,8%.

Menanggapi hal ini, salah satu pengamat politik, Rocky Gerung menyampaikan pandangannya melalui Youtube Rocky Gerung Official berjudul “SKENARIO JOKOWI. JIKA GAGAL 3 PERIODE, AJUKAN IRIANA CAPRES 2024?”.

Baca Juga: Viral di Instagram Perawat Diduga Alami Penganiyaan, Prof Zubairi Djoerban: Sungguh Brutal!

Rocky menilai bahwa survei tersebut berbasis metologi ‘ludruk’ (asal-asalan, tiba-tiba, tak berdasar).

“Jadi itu mungkin juga, itu survei berbasis metologi ludruk,” ujar Rocky sambil tertawa.

Rocky juga menilai bahwa tingkat error dalam survei tersebut menyetuh angka 100.

“Dan margin of error nya 100 tuh pasti tuh,” sambung Rocky.

Baca Juga: Tips Berkendara Aman Saat Berpuasa dari Dishub Purwakarta

Rocky menanggap bahwa siapapun orang yang dicalonkan menjadi presiden bisa menjadi presiden, karena kontes survei tidak dilakukan bedasarkan kapasitas orang (kemampuan orang), tapi dilakukan bedasarkan hasil survei saja.

“Tapi itulah reaksi dari publik, apapun karena diajukan, karena orang berpikir kan, ‘lah gampang betul jadi presiden,’ Jokowi aja bilang ip (IPK) gak nyampe dua bisa jadi presiden dengan kemampuan yang seadanya juga bisa membangkitkan fanatisme,” ucap Rocky.

“Jadi orang menanggap bahwa siapapun yang dicalonkan sebetulnya bisa aja tuh, jadi itu hal yang standar, justru karena yang disebut sebagai kontestasi itu tidak didasarkan pada kapasitas orang, tapi didasarkan pada hasil survei,” tandas Rocky.

Baca Juga: Bahas Pembatasan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Idulfitri, Jabar Gelar Rakor Lintas Batas Provinsi

Lalu, lembaga survei itu bisa disewa, menurut Rocky.

“Dan survei itu bisa disewa, jadi sebetulnya politik Indonesia itu masuk di dalam peludrukan itu, kita bisa pesen ceritanya, siapa yang musti diludruk, dibully, dan diledek,” Rocky menjelaskan.

Fenomena ini sering terjadi di Indonesia, dimana saat suami selesai bertugas, maka nama istri atau keluarga lain yang akan diikutsertakan dalam pemerintahan.

Rocky menanggap bahwa Ibu Iriana adalah ibu yang baik, namun semua orang sudah lupa akan keberadaan beliau karena tidak pernah muncul di publik.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Kemendagri Luncurkan Aplikasi e-Perda di Jawa Barat, Ini Tujuannya

“Saya anggap bahwa Ibu Iriana ibu yang baik pasti tuh, tapi bahkan kita lupa tuh, mana Ibu Iriana karena gak pernah muncul di publik dan gak pernah kasih satu statement pun,” kata Rocky melanjutkan penjelasannya.

Biasanya sebagai istri presiden, ia akan menggarap tugas-tugas yang berhubungan dengan kebudayaan, peran perempuan, dan lainnya, namun hal ini tak terlihat dari Ibu Iriana.

“Kan biasanya first lady tuh ada office nya sendiri, yang mengolah biasanya wilayah culture (kebudayaan), soal yang berhubungan dengan peran perempuan,” menurut Rocky.

Baca Juga: Lepas Suaminya Pergi, Ratu Elizabeth II Ucapkan Salam Terakhir Pada Pangeran Philip

Rocky lalu memberikan contoh perempuan yang menggarap tugas-tugas tersebut, seperti Hillary Clinton, Michelle Obama, dan Melania Trump.

“Jadi terlihat sebetulnya bahwa negara itu disebut ada first lady seharusnya ada office of first lady itu dan Ibu Iriana kita gak pernah denger,”

Lagi-lagi Rocky memberikan contoh perempuan khususnya istri presiden Indonesia yang melakukan sejumlah tugas, seperti Ibu Tien (istri Soeharto), Ibu Ainun (istri Habibie), Ibu Ani (istri SBY), dan Ibu Sinta (istri Gus Dur).

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 17 April 2021: Dewa Pingsan! Nana Ditemukan oleh Ibu Tua yang Baik

Ibu Iriana mungkin tidak memiliki kegiatan, menurut Rocky, sehingga akhirnya ia mencalonkan diri sebagai presiden atau dia memang dibujuk untuk disurvei.

“Jadi itu sebetulnya yang dilihat orang, Ibu Iriana tuh mungkin timnya gak kasih dia semacam kegiatan,” ucap Rocky.

“Sehingga tiba-tiba Ibu Iriana mungkin menganggap ‘kenapa saya gak dikenal ya, tidak disorot ya, kalau begitu sekarang lebih baik saya langsung mencalonkan diri’, atau ada tim yang melihat Ibu Iriana tidak disorot maka dia bujuk Ibu Iriana untuk disurvei,” jelas Rocky.

Baca Juga: BAZNas Sumedang Targetkan Himpun Rp 25 Miliar Zakat Fitrah

Soal semacam ini yang membuat Indoneia tidak mempunyai kapasitas, lanjut Rocky menjelaskan.

“Nah soal-soal semacam ini yang mengingatkan kita bahwa politik Indonesia itu tidak punya kapasitas untuk menghasilkan percakapan publik gitu,”***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah