Jokowi Hapus Pancasila dan Bahasa Indonesia, Refly Harun : Keduanya Memang Formalitas Saja

- 19 April 2021, 12:56 WIB
Ilustrasi belajar tatap muka
Ilustrasi belajar tatap muka /Pikiran Rakyat/

Pendidikan Pancasila itu tidak mengolah daya pikir dan sebagai siswa atau mahasiswa kita tidak boleh mengkritisinya, menurut Refly.

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Sebut Banyak PNS Pintar Terpapar Radikalisme, Sekdep IV Demokrat: Terlalu Berlebihan

“Tidak mengolah daya pikir kita, tidak mengembangkan daya nalar kita, tidak mengembangkan daya demokratis kita, semuanya dimasukkan begitu saja, tanpa kita bisa memikirkannya atau mengkritisinya,” sambungnya.

Padahal kekritisan adalah hal yang diperlukan saat belajar Pancasila, menurut Refly.

“Padahal justru kekritisan dibutuhkan ketika kita belajar Pancasila,” ucapnya.

Dari perguran tinggi seharusnya kita semua belajar Pancasila dengan kritis, menurut Refly.

"Harusnya diperguruan tinggi kita belajar Pancasila dengan kritis, menggunakan Pancasila sebagai sebuah parameter," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah