Takut Sama Jokowi, Nadiem Berlindung ke Megawati, Refly: Bisa Jadi yang Mengincar Itu Muhammadiyah

- 22 April 2021, 08:59 WIB
Nadiem isunya bakal direshuffle. Pasalnya,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Nadiem isunya bakal direshuffle. Pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi. /suara.com/

GALAJABAR – Pakar Hukum Tata Negara sekaligus pengamat politik, Refly Harun turut menyoroti perihal manuver politik yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.

Manuver politik tersebut dapat dibuktikan dengan keberadaan unggahan foto pertemuan Nadiem Makarim dengan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.

Melihat fenomena tersebut, Refly Harun menyebut, persoalan Nadiem Makarim tentunya erat kaitannya dengan prestasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara keseluruhan.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Salat dan Buka Puasa di Wilayah Bandung dan Sekitarnya Kamis 22 April 2021

“Kalau kita bicara Nadiem Makarim, sebenernya kita bicara mengenai prestasi pemerintahan Jokowi secara keseluruhan. Dari sana kita akan mendapatkan jawabannya yaitu hanya sekedar mengganti Nadiem atau ada hal yang lebih substantif sehingga program-program Kementerian akan berhasil,” ujar Refly Harun yang dikutip Galajabar dari kanal Youtube Refly Harun, Kamis 22 April 2021.

Refly Harun menilai bahwa jawaban tersebut merupakan sesuatu yang penting agar publik tidak sepenuhnya menyalahkan Nadiem Makarim, tetapi akar permasalahannya.

Meskipun demikian, Refly Harun menyebut kinerja Nadiem Makarim turut memberi andil terhadap akar permasalahan tersebut.

Baca Juga: Gus Nadir Sebut Kamus Sejarah Indonesia sebagai Proyek Terburu-buru dan Asal Selesai

“Yang harus kita lihat adalah kalau ini hanya sekedar dijadikan alat untuk merebut kursi Mendikbud yang sekarang akan bergabung Menristek (Menteri Riset dan Teknologi), maka kita tidak akan memecahkan persoalan yang ada,” ungkap Refly Harun.

“Tapi kalau kita melihat ini sebagai sebuah kelemahan dari Nadiem Makarim, maka kita harap akan ada sosok yang mengatasi kelemahan itu dalam jangka waktu 3,5 tahun masa pemerintahan Presiden Jokowi,” tambahnya.

Menurutnya, hal tersebut mungkin mengandung sebuah harapan besar sepanjang Presiden Jokowi sendiri memiliki dukungan.

Baca Juga: Berburu Izin Kompetisi Digeber, PSSI Selesaikan Administrasi, PT LIB Rampungkan Kajian Penonton

“Jadi, problem kita ada 2 antara mengganti Nadiem Makarim atau mengganti sebuah sistem. Entah itu sistem kekuasaan atau sistem birokrasi,” pungkasnya.

Refly Harun menilai bahwa Kemendikbud merupakan kementerian yang memiliki jangkauan yang paling luas sehingga di masa Covid-19 ini tentu tidak mudah dalam mengambil sebuah kebijakan.

“Kalau dulu, Kementerian ini digawangi oleh kader-kader dari Muhammadiyah. Namun, tradisi ini dipecahkan oleh Presiden Jokowi,” ungkap Refly Harun.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Imbau Masyarakat Tak Mudik Lebaran

“Presiden Jokowi pertama menunjuk Anies Baswedan. Kemudian menggantikannya dengan Muhadjir Effendy yang merupakan kader Muhammadiyah dan sekarang orang independen (Nadiem Makarim),” tambahnya.

Melihat fenomena tersebut, Refly Harun menilai bahwa Muhammadiyah sudah mempunyai pengalaman dan jaringan di dunia pendidikan Indonesia.

“Bisa jadi kalau ada tuduhan bahwa ada yang mengincar kursi pendidikan. Bisa jadi yang dianggap mengincar itu Muhammadiyah,” ungkap Refly Harun.

Baca Juga: HNW Sebut 2 Tokoh Perempuan Hilang dari Kamus Sejarah RI: Di Hari Kartini, Akankah Kemendikbud Minta Maaf Juga

Kendati demikian, Refly Harun berharap agar Muhammadiyah tetap berdiri kritis di luar pemerintahan Presiden Jokowi.

Sebelumnya telah diberitakan, Direktur Parameter Politik, Adi Prayitno menyebut, pertemuan antara Nadiem Makarim dengan Megawati Soekarnoputri tidak dapat lepas dari unsur manuver politik.

Hal tersebut disebabkan karena pertemuan itu digelar di tengah menguatnya wacana reshuffle yang akan digelar Presiden Jokowi serta banyaknya kritik masyarakat yang ditujukan ke Nadiem Makarim.

Adi Prayitno menilai bahwa Nadiem Makarim merupakan salah satu menteri yang pantas untuk dievaluasi oleh Presiden Jokowi.***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x