Masyarakat Indonesia Wajib Tahu! Inilah 5 Aksi Tegas Soekarno Menolak Segala Bentuk Hubungan dengan Israel

- 17 Mei 2021, 10:36 WIB
Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno. /Instagram @presidensoekarno


GALAJABAR- Sampai saat ini, konflik antara Palestina dan Israel tak kunjung mereda. Konflik kedua negara tersebut sudah terjadi sejak bertahun-tahun lamanya dan masih berlanjut hingga saat ini.

Sejumlah negara di dunia serentak mengutuk kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Bahkan, berbagai negara di dunia turut memberikan dukungan kepada Palestina. Sayangnya, hal tersebut belum bisa mengakhiri konflik antardua negara tersebut.

Baca Juga: Suarakan Palestina Merdeka, Ini Aksi Nyata Bella Hadid Dukung Kebebasan Palestina

Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina sejak zaman pemerintahan Soekarno.

Soekarno dengan tegas menolak segala bentuk hubungan dengan Israel. Presiden pertama Indonesia tersebut tidak pernah mengakui berdirinya Israel sejak 14 Mei 1948 karena mereka merampas tanah Palestina.

Dilansir Galajabar dari saluran YouTube Top Info, berikut aksi tegas Soekarno yang menolak segala bentuk hubungan dengan Israel:

Baca Juga: Terungkap, Terlibat Perang Seumur Hidup, Palestina Ternyata Tidak Punya Tentara, Ini Alasannya!

1. Tidak memedulikan ucapan selamat kemerdekaan dari Israel

Indonesia memperoleh kedaulatan penuh pada tahun 1949. Banyak negara di dunia yang mengakui kemerdekaan Indonesia, termasuk Israel.

Menteri Luar Negeri Israel saat itu mengirim telegram yang berisi pengakuan Israel terhadap Indonesia.

Moh. Hatta hanya membalas dengan ucapan terima kasih tanpa menawarkan hubungan diplomatik.

Baca Juga: Kompak Kakak Beradik, Bella Hadid dan Gigi Hadid Bela Palestina #FreePalestine

Sementara itu, Soekarno malah tidak menanggapi telegram dari pihak Israel.

Israel kemudian berniat menjalin hubungan dengan Indonesia, namun Moh. Hatta menyarankan agar misi tersebut ditunda hingga waktu yang tidak dapat ditentukan.

2. Soekarno tidak mengundang Israel dalam KAA

KAA atau Konferensi Asia-Afrika diprakarsai oleh Presiden Soekarno. Penyelenggaraan pertamanya dilaksanakan di Indonesia dengan mengundang berbagai negara di Asia dan Afrika.

Baca Juga: Investasi RI Berangsur Membaik, Gus AMI: Penanganan Pandemi Covid-19 Harus Lebih Serius 

Beberapa negara, seperti Myanmar, India, dan Srilanka berpendapat agar Israel juga diikutsertakan.

Namun, Indonesia menolak saran tersebut. Kehadiran Israel ditakutkan akan menyakiti bangsa-bangsa Arab yang masih berjuang memerdekakan diri.

3. Palestina lebih penting daripada Indonesia lolos Piala Dunia

Bagi Soekarno, Palestina lebih penting dibandingkan jika Indonesia lolos Piala Dunia.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Senin 17 Mei 2021 di Pegadaian : Emas Antam dan UBS Stabil

Pada tahun 1957, Tim Nasional Indonesia sebenarnya lolos pertandingan tingkat Asia dan hanya perlu bertanding melawan Israel untuk bisa lolos Piala Dunia pada tahun 1958 di Swedia.

Namun, Soekarno melarang pertandingan tersebut karena bertanding dengan Israel sama saja dengan mengakui negara tersebut.

Tim Nasional Indonesia pun akhirnya tidak berangkat, dan melepaskan kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia demi mendukung Palestina dan menentang Israel.

4. Tidak memberikan visa untuk atlet kontingen Israel dan Taiwan

Ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-4 pada tahun 1962, Indonesia tidak memberikan visa kepada perwakilan Israel dan Taiwan.

Hal ini karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 17 Mei 2021: Duh! Elsa Mata-matai Rafael dan Andin, Nino Yakin Reyna Anaknya

Namun, alasan sesungguhnya adalah berkaitan dengan politik anti-imprealisme.

Pada masa itu, negara-negara Arab berjuang melawan Israel dan Cina dikucilkan dunia karena bangsa Barat hanya mengakui Taiwan sebagai pemerintahan yang sah.

Bagi Soekarno hal tersebut merupakan bentuk penindasan negara-negara lama.

Baca Juga: Iron Dome Israel Ambrol, Roket Gaza Hantam Daerah Dekat Tel Aviv Israel

5. Pidato anti-imperialisme dan anti Israel

Dalam pidato ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-21, Soekarno mengungkapkan bagaimana Indonesia harus bangga sebagai bangsa yang konsekuen, berjiwa merdeka, anti-imperialisme, dan tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara.

Pada tahun 1962, Soekarno dengan tegas mengungkapkan bahwa selama kemerdekaan Palestina belum diserahkan kepada warga Palestina, maka selama itu pula Indonesia menentang penjajahan Israel. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x