Network
GALAJABAR - Kata 'taliban' kembali ramai diperbincangkan di media sosial Twitter hingga menjadi trending topik.
Penyebabnya adalah adanya tuduhan adanya Taliban yang dilontarkan pegiat media sosial Eko Kuntadhi terhadap sebuah film animasi yang berjudul 'Nussa'.
Eko Kuntadhi menuduh bahwa film 'Nussa' telah mempromosikan Taliban yang dianggapnya sudah merusak Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun ke-60, Demokrat Wanti-wanti Soal Covid-19 dan Rayuan Qodari
Tuduhan Taliban yang dilontarkan Eko Kuntadhi terhadap film 'Nussa' tersebut kemudian memantik amarah dari berbagai tokoh nasional.
Para insan film, tokoh politik, tokoh nasional, hingga warganet ramai-ramai mengecam dan mengkritik apa yang telah dilontarkan Eko Kuntadhi tersebut.
Pernyataan Eko Kuntadhi yang menuduh adanya Taliban pada film 'Nussa" itu pun sampai membuat eks juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni Febri Diansyah turut bereaksi.
Baca Juga: 6 Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia dengan Gaji Selangit, Salah Satunya Bisa Akibatkan Cacat Seumur Hidup
Febri Diansyah tampak keheranan dengan perilaku Eko Kuntadhi yang menuduh sebuah film animasi dengan isu Taliban.
Melalui akun Twitter pribadinya, Febri Diansyah menertawakan Eko Kuntadhi yang menuduh film 'Nussa' telah mempromosikan Taliban hanya karena pakaian yang dikenakan.
Bahkan, Febri Diansyah seolah tak percaya jika isu Taliban digunakan untuk menyerang sebuah film animasi hasil karya anak bangsa.
Baca Juga: Bikin Gaduh Negara Karena Maksa Sandingkan Jokowi-Prabowo di 2024, Qodari Inginkan Jabatan Komisaris?
"Isu Taliban dipake nyerang film anak Nussa dan Rara.. ckck.. hanya karena pakaian yg dikenakan," ujarnya, dikutip Galajabar, Senin 21 Juni 2021.
Seakan ingin memberi pelajaran terhadap Eko Kuntadhi, Febri Diansyah pun menjelaskan isi yang berada pada film 'Nussa' tersebut.
Menurut Febri Diansyah, dirinya sudah pernah menonton film-film tersebut bersama anak-anaknya dan menemukan banyak pesan dan nilai-nilai yang positif.
"Saya nonton sejumlah film2 tersebut bersama anak2, dan saya menemukan banyak sekali pesan dan nilai2 positif," ungkapnya.
Selain itu, Febri Diansyah juga mengatakan bahwa penggiringan opini terkait Taliban menurutnya merupakan isu yang sangat murahan.
Baca Juga: AS: Cina Terancam Diisolasi Komunitas Internasional Jika Tak Kerja Sama Soal Penyelidikan Asal-usul Corona
Febri Diansyah menyampaikan bahwa isu murahan Taliban ini pernah digunakan juga untuk menyerang lembaga antikorupsi.
"Isu murahan Taliban ini juga yg dulu digunakan menyerang KPK," pungkasnya.
Seperti diketahui, sebelum menyasar film 'Nussa', isu taliban juga pernah digunakan untuk menyingkirkan para pegawai KPK yang berintegritas.
Baca Juga: Tokyo Revengers Episode 12: Hina Terancam, Takemichi Bertemu dengan Shuji Hanma
Kini isu Taliban kembali muncul dengan penggiringan opini untuk menyerang sebuah film hasil karya anak bangsa. (Penulis: Hari Priyadi)***
