India Sudah Berikan Vaksin pada 50% Warganya, Pakar UI: Belajar dari India

- 29 Agustus 2021, 13:50 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. /Pixabay/Geralt/

GALAJABAR - Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono meminta pemerintah Indonesia untuk meniru India dalam melaksanakan vaksinasi.

Hal itu disampaikan Pandu Riono lantaran India kini dikabarkan sudah mencapai 50 persen pendistribusian vaksinasi kepada rakyatanya.

Kabar tersebut disampaikan oleh dokter asal India, Soumya Swaminathan melalui akun media sosial Twitter @doctorsoumya pada Sabtu, 28 Agustus 2021.

Soumya Swaminathan menyatakan bahwa India telah mencapai hingga 50 persen pendistribusian vaksinasi dosis pertama kepada rakyatnya.

Baca Juga: Paralimpiade Tokyo: Atlet Balap Kursi Asal Sumedang Gagal Melaju ke final karena Didiskualifikasi

"India sudah mencapai 50 persen (dosis pertama) dari populasi 620 juta dosis yang diberikan, 10 juta dalam satu hari terakhir!" tulis Soumya dikutip Galamedia dari akun Twitternya.

Dokter Soumya pun mengucapkan selamat kepada ribuan personel yang terlibat dalam memberikan vaksin kepada masyarakat

"Selamat kepada ribuan personel yang terlibat. Vaksinasi, bersama dengan kesehatan masyarakat dan tindakan pencegahan individu akan melindungi semua orang!" lanjut Soumya Swaminathan.

Menanggapi cuitan dokter Soumya, Pandu Riono pun mengatakan bahwa Indonesia harus meniru India dalam pemberian vaksin.

"Ayo Indonesia belajar dari percepatan vaksinasi India. Pasti bisa," kata Pandu Riono dikutip Galamedia dari akun Twitternya @drprioni1.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 29 Agustus 2021: Reyna Benci Andin dan Nino Gara-gara Ini

Sementara itu, sebagaimana diketahui bahwa vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan laju kasus Covid-19.

Walaupun vaksinasi dibutuhkan untuk menekan laju Covid-19, namun masih terdapat beberapa wilayah yang belum mendapatkan vaksinasi.

Bahkan, pendistribusian vaksinansi pun sempat terhambat lantaran banyaknya isu-isu terkait vaksinasi.

Sementara itu, permintaan dari Pandu Rioni terkait meniru India ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya Pemerintah Indonesia, pernah dibanding-bandingkan terkait harga tes PCR dan rapid antigen.

Diketahui, harga tes PCR di India ditekan menjadi rp 100.000 oleh pemerintah setempat dan Indonesia pun diminta juga menurunkan harga PCR seperti di India.***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah