Network
GALAJABAR - Bukan hanya DKI Jakarta, daerah lain di Indonesia juga terancam tenggelam akibat naiknya permukaan air laut.
Prediksi tersebut seperti diungkapkan oleh Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Eddy Hermawan bahwa sedikitnya 115 pulau di Indonesia terancam tenggelam.
"Jangan terkecoh dengan kawasan pantura saja, jangan terkecoh dengan Jakarta saja," kata Eddy dilansir Antara Jumat, 17 September 2021.
Prediksi tersebut seperti diungkapkan oleh Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Eddy Hermawan bahwa sedikitnya 115 pulau di Indonesia terancam tenggelam.
"Jangan terkecoh dengan kawasan pantura saja, jangan terkecoh dengan Jakarta saja," kata Eddy dilansir Antara Jumat, 17 September 2021.
Baca Juga: Pengamat Sebut Gibran Tak Layak Maju di Pilgub DKI: Idealnya Setara Menteri
"Inilah 115 pulau-pulau sedang dan kecil ini bisa tenggelam," sambungnya.
Sebab itu, Eddy berharap bahwa perhatian juga ditujukkan kepada pulau-pulau tersebut bahkan termasuk pulau Bali dan Nias.
Bahkan kata dia, pulau-pulau di sepanjang pantai barat Sumatera juga terancam tenggelam sehingga tak terpaku pada persoalan ancaman tenggelamnya Ibu Kota, Jakarta.
"Tidak hanya Jakarta yang terancam, pulau-pulau kecil juga terancam," tegasnya.
"Inilah 115 pulau-pulau sedang dan kecil ini bisa tenggelam," sambungnya.
Sebab itu, Eddy berharap bahwa perhatian juga ditujukkan kepada pulau-pulau tersebut bahkan termasuk pulau Bali dan Nias.
Bahkan kata dia, pulau-pulau di sepanjang pantai barat Sumatera juga terancam tenggelam sehingga tak terpaku pada persoalan ancaman tenggelamnya Ibu Kota, Jakarta.
"Tidak hanya Jakarta yang terancam, pulau-pulau kecil juga terancam," tegasnya.
Baca Juga: Kebijakan Sri Mulyani Hanya Pro Investor dan Tajam ke Bawah: NKRI Negara Kesatuan Republik Investor
Lebih lanjut, Eddy mengungkapkan bahwa kenaikan air laut itu disebabkan oleh adanya perubahan iklim dan penurunan muka tanah.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya kombinasi mitigasi dan adaptasi agar tak kehilangan pulau-pulau tersebut.
Eddy menuturkan bahwa berdasarkan hasil simulasi permukaan air laut akan menutupi Jakarta pada 2050 sekitar 160,4 km persegi atau sekitar 24,3 persen luas wilayah.
Lebih lanjut, Eddy mengungkapkan bahwa kenaikan air laut itu disebabkan oleh adanya perubahan iklim dan penurunan muka tanah.
Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya kombinasi mitigasi dan adaptasi agar tak kehilangan pulau-pulau tersebut.
Eddy menuturkan bahwa berdasarkan hasil simulasi permukaan air laut akan menutupi Jakarta pada 2050 sekitar 160,4 km persegi atau sekitar 24,3 persen luas wilayah.
Baca Juga: Netizen Sebut Arya Saloka dan Amanda Manopo Berjodoh Hingga Bisa Miliki 10 Anak, Putri Anne: Sehat-sehat Ya Bu
Beberapa wilayah yang akan terimbas masuknya air misalnya Tanjung Priok, Pademangan, Penjaringan, bandara Soekarno Hatta, Koja dan Cilincing.***
Beberapa wilayah yang akan terimbas masuknya air misalnya Tanjung Priok, Pademangan, Penjaringan, bandara Soekarno Hatta, Koja dan Cilincing.***
