Network
GALAJABAR - Pihak kepolisian terus mengimbau agar massa Aliansi BEM SI dan GASAK agar membubarkan diri.
Polisi menegaskan bahwa aksi yang digelar ribuan mahasiswa dari BEM SI untuk mendesak pembatalan pemecatan 57 pegawai KPK dapat menimbulkan penularan Covid-19.
Polisi menyebut bahwa demonstrasi mahasiswa BEM SI sudah trending topic di media sosial.
Baca Juga: Pemkab Bandung Terima 629.720 Dosis Vaksin, Bupati: Diimbangi Penambahan Vaksinator
"Kawan-kawan mahasiswa, berita rekan-rekan sudah trending topic, saya ulangi, sudah trending topic," ujar seorang polisi melalui pengeras suara.
Tak hanya itu, polisi juga mengingatkan agar para mahasiswa selalu menjaga protokol kesehatan.
"Ini masih pandemi kawan-kawan. Tolong kerja sama," ucap polisi.
Baca Juga: Gelar Aksi Kepung Gedung KPK, BEM SI Mau Bawa Pulang Firli Bahuri ke Kampung Halamannya
Sebagai informasi bahwa aksi yang digelar BEM SI dan GASAK ini adalah buntut surat yang sebelumnya dilayangkan kepada Presiden Jokowi.
Jokowi diminta untuk bersikap dan membatalkan pemberhentian terhadap 57 pegawai KPK yang tak lolos TWK dan menjadikannya ASN.
Melalui surat terbuka tertanggal 23 September 2021, BEM SI dan GASAK memberikan ultimatum agar Jokowi memberikan sikap sekaligus mengubah nasib 57 pegawai KPK dalam 3x24 jam.
Baca Juga: Tak Ada Respons dari Jokowi, BEM SI Pastikan Turun ke Jalan demi Perjuangkan Nasib 57 Pegawai KPK
"Kami Aliansi BEM Seluruh Indonesia dan GASAK memberikan ultimatum kepada Presiden Jokowi untuk berpihak dan mengangkat 57 pegawai KPK menjadi ASN dalam waktu 3x24 jam sejak hari ini," kata mereka.
Jika tidak, kata mereka, maka akan turun ke jalan bersama elemen masyarakat lainnya.
"Jika Bapak masih saja diam, maka kami bersama elemen rakyat akan turun ke jalan menyampaikan aspirasi yang rasional untuk Bapak realisasikan," sambung mereka.***
