Proyek Pemerintah yang Mangkrak hingga Rugi, Demokrat Sebut Bandara Kertajat Lebih Parah Dari Hambalang

- 3 Oktober 2021, 11:50 WIB
Sejumlah anggota kepolisian dari Satuan Sabhara Polres Majalengka tengah memonitor objek vital BIJB Kertajati pada Minggu, 30 Mei 2021.
Sejumlah anggota kepolisian dari Satuan Sabhara Polres Majalengka tengah memonitor objek vital BIJB Kertajati pada Minggu, 30 Mei 2021. /Kabar Cirebon/Tati Purnawati/





GALAJABAR – Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca menyebut salah satu proyek Presiden RI, Joko Widodo yang mangkrak dan merugi yaitu Bandara Kertajati Jawa Barat.

Kerugian proyek bandara tersebut lebih besar dari proyek Hambalang.

Saat ini Bandara Kertajati sepi pengunjung dan dijadikan bengkel pesawat.

“Ini mah lebih banyak ruginya dari Hambalang. Sudah rugi biaya membangunnya, ditambah rugi biaya operasional,” ujarnya melalui Twitter pribadi @panca66 dilansir Galamedia Minggu, 3 Oktober 2021.

“Sama seperti LRT Palembang atau LRT Kelapa Gading. Iya nggak sih?” imbuhnya.

Baca Juga: Akademisi: Bu Risma Sudah Bekerja dengan Hatinya, Amarah Meluap-luap Indikatornya

Panca kemudian menyinggung biaya pembangunan Bandara Kertajati yang menelan angka sekitar Rp 3 triliun.

“Biaya pembangunan bandara Kertajati menelan angka hampir 3 T” bebernya.

Sedangkan angka kerugian proyek Hambalang hanya sekitar Rp 706 miliar, tapi masih menjadi bahan hinaan.

“Angka kerugian Hambalang sekitar Rp706 miliar, dan itu digoreng-goreng sama cebong sampai gosong. Padahal pelakunya sudah dihukum semua kecuali 2 orang dari PDIP,” tuturnya.

Baca Juga: Merasa Tak Aman, Iqbal Kabur Hingga Al Tak Bisa Menemukannya, Sinopsis Ikatan Cinta 3 Oktober 2021

Selain Bandara Kertajati, politikus ini juga menyoroti biaya pembangunan LRT Palembang yang angkanya melebihi Rp 10 triliun.

Namun pemasukannya justru berbanding terbalik dengan biaya pembangunan.

“Belum lagi biaya pembangunan LRT Palembang menelan biaya lebih dari 10 T. Apesnya begitu jadi pemasukannya hanya 1 M per bulan sementara biaya operasionalnya 10 M per bulan. Apa nga amsiong?” ungkapnya.

Berikutnya, dia menyoroti biaya LRT Velodrome, Kelapa Gading yang menelan biaya hingga Rp 5 triliun.

Bahkan proyek ini berpotensi menjadi sebuah monumen saja.

Baca Juga: Papa Surya Pingsan Tahu Irvan adalah Tama, Sinopsis Ikatan Cinta 3 Oktober 2021

“Belum lagi biaya LRT Velodrome - Kelapa Gading menelan biaya 5 T. Dan berpotensi menjadi monumen. Ini lebih mahal dari sekedar mangkrak, karena ada biaya operasional yang harus ditutup tiap bulannya,” sambungnya.

Tidak berhenti sampai di situ, Panca membahas mengenai rencana pemindahan ibu kota yang biayanya ditaksir mencapai Rp 466 triliun.

“Belum lagi banyak proyek rugi lainnya. Apalagi kl pemindahan ibukota dilakukan. Biaya ditaksir sekitar 466 T. Dan saya yakin akan membengkak melebihi angka prediksi tersebut. Kan harusnya duit segitu dipakai menaikan kesejateraan ASN/TNI/Polri dan guru,” ucapnya.

Lebih lanjut, loyalis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini membeberkan soal proyek kereta cepat yang harganya juga fantastis.

Baca Juga: Persib Sulit Keluar dari Hasil Seri, Ditahan 1-1 PSM Makassar Tertahan di Peringkat 4 Klasemen

“Apalagi kalau proyek kereta cepat dimasukin. Belum selesai aja biayanya udah membengkak gila-gilaan dari 86,5 T lebih jadi 114,2 T. Asoy banget bengkaknya nga tanggung2,” pungkasnya. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x