PDIP Beberkan 3 Kelebihan Jokowi yang Tak Dipunyai SBY, Demokrat Bereaksi hingga Bawa-bawa JK

- 27 Oktober 2021, 21:41 WIB
Politisi partai Demokrat Cipta Panca Laksana.
Politisi partai Demokrat Cipta Panca Laksana. /Facebook.com/Cipta Panca Laksana. /

GALAJABAR – Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana meminta Hasto Kristiyanto untuk move on dengan momen kekalahan PDIP di Pemilu 2004 dan 2009.

Terlebih Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menuding Partai Demokrat telah bertindak curang dalam gelaran Pemilu 2009.

Andai kata tudingan itu benar adanya, Cipta Panca Laksana meminta pihak terkait untuk menyelidiki hal itu.

Baca Juga: Cegah Gangguan Telinga dan Pendengaran, FK Unjani Gelar Kegiatan Pengmas

“Hasto Kristiyanto enggak move on. Kalau benar ada kecurangan Pemilu 2009 seperti yang dia tuduhkan, tinggal diselidiki,” cuitnya, seperti dikutip galajabar, Rabu, 27 Oktober 2021.

Menurutnya, ketika PDIP berkuasa pada 2004, Partai Demokrat dengan mengejutkan mengalahkan partai berlogo kepala banteng itu.

Dengan logika politik seperti itu dapat dikatakan bahwa Partai Demokrat jauh lebih mudah mengalahkan PDIP pada 2009 ketimbang 2004.

Baca Juga: Dapat Perintah Khusus dari Jokowi, Moeldoko Langsung Ambil Tindakan

“Yang berkuasa sekarang kan PDIP. Pemilu 2004 ketika PDIP berkuasa aja dikalahkan calon Partai Demokrat. Apalagi 2009,” tuturnya.

Terlepas dari itu semua, ia menganggap Jusuf Kalla (JK) sebagai bukti jika Partai Demokrat tidak melakukan kecurangan Pemilu 2009.

“Lagian calonnya ada Pak JK, wapres, mana mungkin curang,” tegasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Hasto Kristiyanto membeberkan sejumlah kelebihan Joko Widodo (Jokowi) yang tidak dimiliki SBY.

Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Lepas Bantuan Sosial di Sespim Polri Lembang

Menurutnya, Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin yang berani menggelar blusukan guna bertemu masyarakat secara langsung.

“Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah,” ujarnya, 21 Oktober 2021.
Di samping itu, Presiden Jokowi juga kerap memberikan arah langsung kepada para menteri melalui rapat kabinet terbatas.

“(Jokowi) memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas),” ungkapnya.

Melalui rapat tersebut, tentunya Presiden Jokowi tidak lupa mengambil keputusan.

Baca Juga: Sah! Harga PCR Jawa-Bali Turun Menjadi Rp 275 Ribu dan Rp 300 Ribu untuk Luar Pulau Jawa-Bali

“Dan kemudian (Jokowi) ambil keputusan di rapat kabinet terbatas. Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan,” imbuhnya.

Walaupun begitu, menurutnya, perbandingan antara Jokowi dengan SBY masih diperlukan kajian secara akademis.

Selain itu, Hasto Kristiyanto juga menyinggung soal dugaan kecurangan Partai Demokrat pada Pemilu 2009.

Baca Juga: Pemkot Cimahi Tawarkan Inovasi Bidik Co-Space di Gedung BITC

"Bagaimana penyelenggaraan pemilu. Pada 2009 itu kan kecurangannya masif, dan ada tokoh-tokoh KPU yang direkrut masuk ke parpol hanya untuk memberikan dukungan elektoral bagi partai penguasa," kata dia.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah