Luhut Akui Utamakan Rakyat Kecil Agar Harga PCR Tak Dibanderol Tinggi: Saya Cari Brand Cina yang Gak Terkenal

- 10 November 2021, 17:30 WIB
Youtube Deddy Corbuzier mengundang Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan membicarakan soal tes PCR yang menjadi polemik.
Youtube Deddy Corbuzier mengundang Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan membicarakan soal tes PCR yang menjadi polemik. /Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier



GALAJABAR - Baru-baru ini, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan tampil di podcast Deddy Corbuzier.

Dalam podcast tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan tak sungkan membeberkan terkait asal mula harga PCR.

Dalam hal ini, Luhut terlebih dahulu menceritakan awal mula Indonesia terserang Covid-19.

Baca Juga: Akui Ajukan Pemberlakuan Tes PCR pada Jokowi, Luhut ke Deddy Corbuzier: Kita Mau Berhati-hati

"Kalau kita balik ke tahun lalu, bulan Maret, flash back, artinya jernih berpikir, kita kan masih menganggap ini flu biasa, bisa diobati, tiba-tiba naik ke atas," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dilansir Galajabar dari saluran YouTube Deddy Corbuzier pada Rabu, 10 November 2021.

Namun, diakui Luhut bahwa pemerintah sempat bingung dalam mengendalikan kasus Covid-19 yang di awal-awal kenaikan kasus cukup tinggi.

'Begitu naik ke atas kita bingung, harus ada test PCR, PCR itu binatang apa, kita nggak tau juga kan, bingung," lanjutnya.

Baca Juga: MUI Tolak Keras Permendikbud Ristek No.30 Tentang Kekerasan Seksual: Bermasalah, Cabut!

Dalam podcast tersebut, Luhut kemudian menceritakan pengalaman Seto saat dirinya pertama kali melakukan test PCR.

Harga yang dipatok sangat tinggi dan hasil test baru keluar seminggu setelahnya.

"Saya lihat ada, Seto itu, dia baru jadi Komisaris di BNI, harus PCR, dia bilang sama saya, pak saya PCR, bayarnya kok 5 juta, 6 juta atau berapa gitu, dan hasilnya satu minggu baru keluar," ungkapnya.

Mengetahui hal tersebut, Luhut pun berpikir bagaimana jika hal tersebut terjadi pada masyarakat kecil, dengan harga yang setinggi langit diwajibkan PCR.

"Ada yang 7 juta. Terus, ini loh, rakyat kecil ini gimana, nanti gimana, di situlah kita nyari jalan keluarnya," ujarnya.

Baca Juga: Diroasting Kiky Saputri, Anies Baswedan Malah Ketagihan: Sering-sering Juga Boleh

Oleh karena itu, drinya pun lantas menghadap Presiden Jokowi dan mulai mencari PCR dengan harga termurah di mana-mana.

"Akhirnya saya bilang, pak saya mau cari dulu di mana yang murah, carilah macam-macam, harganya di sana mahal di Eropa," ucapnya.

Usai berupaya mencari PCR dengan harga termurah, Luhut Binsar akhirnya menemukan PCR dengan harga murah dan kualitas yang baik.

"Akhirnya saya suruh cari, teman-teman di China. Di Cina ketemulah, brand yang nggak terkenal, tapi saya minta samplenya, cek di UI, hasilnya sangat baik," ungkapnya.

Baca Juga: 9 Drama Korea Bertema Kuliner yang Sayang Buat Dilewatkan, Pecinta Kuliner Wajib Nonton!

Lebih lanjut, Luhut menyebut bahwa harga kala itu adalah sepersepuluh dari harga pasaran.

"Harganya sepersepuluh. Nah itu mulai terjun itu harga itu turun ke bawah, jadi orang nggak paham, kita ini bagaimana harga semurah mungkin," jelasnya.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x