Kerusakan Alam di Kalimantan akibat Deforestasi hingga Timbulkan Banjir, PKS: Perhatian, Stop Ibu Kota Baru!

- 17 November 2021, 16:30 WIB
Politisi PKS Mardani Ali Sera. /Instagram.com/@mardanialisera
Politisi PKS Mardani Ali Sera. /Instagram.com/@mardanialisera /
GALAJABAR - Politisi PKS, Mardani Ali Sera baru-baru ini turut menyoroti perihal kerusakan alam akibat deforestasi.

Sebelumnya, Greenpeace mengungkapkan berdasarkan penelitian terbaru, adanya deforestasi disebut bisa mengancam kehidupan.

Seperti di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur mengalami kenaikan suhu selama periode 2002-2018.
 
Baca Juga: MUI Resmi Nonaktifkan Dr Ahmad Zain yang Diduga Terlibat Terorisme, Sekjen MUI: Itu Urusan Pribadi

Kenaikan suhu tersebut kabarnya diakibatkan oleh deforestasi.

Oleh karena itu, Mardani Ali Sera turut buka suara mengenai kerusakan alam akibat deforestasi.

Melalui akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera, politisi PKS tersebut menilai bahwa  kerusakan alam akibat deforestasi membuat banjir semakin memprihatinkan.

“Kerusakan alam akibat deforestasi membuat banjir makin memprihatinkan, meluas dan lama surut, yg terdampak merata,” kata Mardani Ali Sera dilansir galajabar dari aun Twitter @MardaniAliSera pada Rabu 17 November 2021.
 
Baca Juga: Beri Sinyal Ikatan Cinta Segera Tamat, Amanda Manopo: Jangan Bersedih Ketika Semua Berpisah

Dalam unggahannya, Mardani Ali Sera menegaskan bahwa saat ini  Kalimantan harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Tak berhenti disitu, politisi PKS tersebut juga mengungkapkan terkait isu Ibu Kota Baru perlu dihentikan.

“Kalimantan perlu segera mendapat perhatian serius, lalu stop isu ibukota baru,” tuturnya.
 
Baca Juga: Jokowi Lepas Tangan? Sebut Banjir di Sintang Akibat Sungai Kapuas Meluber

Perlu diketahui, sekitar 600 hektare hutan yang berada di Gunung Mas, Kalimantan Tengah telah dialihfungsikan menjadi perkebunan singkong.

Areal ini merupakan pembukaan hutan seluas 33.750 hektare yang diperuntukkan sebagai food estate atau lumbung pangan.

Ironisnya tanpa adanya kajian analisis dampak lingkungan, Kementerian Pertahanan membabat hutan Gunung Mas dan mengakibatkan enam desa terendam banjir.
 
Baca Juga: Soal Utang Berujung Maut, Agus Tewas Ditebas Temannya

Tidak sampai di situ saja, pembukaan hutan Gunung Mas berakibat pada terlepasnya emisi karbon yang berubah menjadi gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya krisis iklim.

Munculnya dampak krisis iklim ini membuat Greenpeace memberikan opsi agar pemerintah menjaga hutan-hutan yang tersisa di Indonesia.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x