Tarif Vaksin Booster Belum Ditentukan Tarif yang Beredaran Itu Perkiraan, Pemerintah Nunggu Rekomendasi ITAGI

GALAJABAR - Meskipun pemerintah sudah memutuskan vaksin booster akan dimulai pada 12 Januari 2022 namun hingga saat ini pemerintah belum menentukan besaran tarif vaksin dosis ketiga untuk vaksinasi non-program pemerintah atau mandiri.

Tarif yang beredar saat ini bukanlah tarif vaksinasi dalam negeri, melainkan tarif vaksinasi di luar negeri. Tarif tersebut masih berupa perkiraan rentang harga yang berlaku di beberapa negara.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan di Indonesia, tarif vaksinasi booster belum ditetapkan oleh pemerintah. Dalam proses penetapan harga harus melibatkan berbagai pihak seperti Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca Juga: Presiden Brazil Kritik Vaksinasi Covid-19 Anak 5-11 tahun, Tak Izinkan Anaknya Divaksin: Ada Apa di Balik Ini?

''Belum ada biaya resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah,'' katanya dikutip dari laman kemenkes, Jumat 7 Januari 2022.

Jenis dan dosis vaksin yang akan diberikan masih menunggu konfirmasi dan rekomendasi dari ITAGI dan studi riset booster yang sedang berjalan serta sesuai dengan persetujuan izin edar atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

Pemberian vaksinasi booster tersebut diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, Lansia, peserta PBI, dan kelompok komorbid dengan immunocompromised.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Terjaring OTT, Ridwan Kamil Prihatin: Ada Saja Hal di Luar Ekspektasi Kita, Jaga Integritas!

Untuk vaksinasi non-program pemerintah atau mandiri dapat dibiayai oleh perorangan atau badan usaha dan dilakukan di RS BUMN, RS Swasta, maupun klinik swasta

Namun demikian, pemerintah tetap memberikan vaksinasi gratis dalam program pemerintah bagi Lansia, peserta BPJS Kesehatan kelompok PBI, dan kelompok rentan lainnya. ***