"Ini untuk menanggapi suasana ketidakpastian, kebutuhan awak pun juga harus disesuaikan," ujar Faldo lewat keterangannya, Kamis, 6 Januari 2022.
“Ada posisi wamen, tapi tidak berarti harus diisi, itu sesuai penilaian Presiden. Kalau perlu ya diisi, kalau tidak butuh, ya dibuka saja. Kita bergerak sesuai kebutuhan,” sambungnya.
Menanggapi keputusan tersebut, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie lantas membuka suaranya.
Menurut Jerry, penambahan kursi itu merupakan tanda menteri tak mampu mengemban tugas-tugasnya.
“Tanda menteri tak mampu mengemban tugas-tugasnya,” katanya kepada wartawan Kamis, 6 Januari 2022.
Dia lalu membandingkan struktur kabinet pada era Jokowi dengan era Soeharto. Menurutnya, di zaman Soeharto, semua menteri berkualitas.
“Zaman Soeharto menteri-menteri semua berkualitas. Kalau era Jokowi hanya 30 persen yang menguasai bidang,” ungkapnya.
Dilanjutkan Jerry, pada eranya, Soeharto tidak membuka slot wamen sebagai sarana kaum muda untuk memberikan kontribusinya kepada negara.