GALAJABAR - Tak ingin terulang kejadi kelam di Mina pada tahun 2015, Sekretariat Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) menyiapkan segala sesuatu agar peristiwa itu tak terulang lagi.
Seperti diketahui, tahun 2015 merupakan salah satu tahun terkelam dalam penyelenggaraan ibadah haji. Insiden desak-desakan yang terjadi di Mina pada 24 September 2015 ini menewaskan 769 dan melukai 934 lainnya.
Sekretariat PPIH, M. Noer Alya Fitra (Nafit) mengatakan dengan dukungan manajemen, Sekretariat PPIH menyiapkan teknis persiapan penyelenggaraan di Armuzna.
Tujuannya supaya jemaah haji bisa merasa nyaman, aman dan tertib ketika menunaikan prosesi wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah hingga melempar jumrah di Mina.
"Pertama, kami koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi tentang apa yang mereka sediakan untuk fasilitas di Armuzna. Setelah itu, kami menyusun apa yang mesti kami siapkan agar fasilitas ini mendukung pergerakan jemaah," terang Nafit dikutip dari laman haji.kemang.go.id, Rabu, 29 Juni 2022.
"Contohnya tahun ini karena kuotanya separuh, maka kapasitas tenda separuh itu sudah nyaman. Jadi, untuk fasilitas tenda, tidak perlu banyak improvisasi. Sudah disediakan pula AC di masing-masing tenda. Tenda di Arafah semi permanen. Ketika Arab Saudi sudah menyiapkan hal itu, kita merasa aman."
Terkait pergerakan jemaah dari Mekah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, imbuh Nafit, pemerintah Arab Saudi sudah menyiapkan jam-jamnya supaya tidak sesak. Jumlah armada bus pun sudah diatur untuk jemaah Indonesia.
"Jadi, informasi itu sudah kita dapatkan awal dari Kementerian Haji dan muassasah. Itu yang kita ramu bagaimana teknis satuan operasional Armuzna bisa berjalan dengan baik termasuk penempatan petugas," jelasnya.
"Siapa yang mengawal dan mengawasl di maktab dan tenda jemaah, ada yang mengawasi. Bagaimana jemaah aman dan nyaman ketika dikelilingi petugas? Ploting siapa petugas di Muzdalifah dan Mina? Bagaimana selama itu jemaah terlayani dengan baik, dan memantau jemaah," sambungnya.
Nafit mengatakan pihaknya memastikan penempatan petugas di beberapa titik di Jalur Jamarat untuk melayani jemaah yang tersesat. "Itu yang kita siapkan sekarang, teknik persiapan Armuzna," kata Nafit. ***