Baca Juga: HUT Ke-75: TNI Harus Antisipasi Pertempuran Masa Depan
Dokter lainnya, drh. Nur Purba P. balik menyerang dengan menyatakan, "Sudah enggak becus terus kambing hitamkan sana-sini. Pakai bilang keterangan dokter soal pasien Covid-19 di RS harus diverifikasi dulu."
Dokter spesialis anestesi, Nirwan Satria ikut menyampaikan kekecewaan dengan menyatakan, tuduhan Moeldoko-Ganjar menebar kebencian dan memprovokasi masyarakat agar membenci rumah sakit, tenaga medis, dan nakes dalam kondisi pandemi ini.
"Kalau ada agenda, jalankan saja agendanya tanpa mesti provokasi," ujarnya.
Dokter spesialis paru di RS Persahabatan, Erlina Burhan, membantah tudingan Moeldoko-Ganjar.
Baca Juga: Ekonomi Terpuruk, Sri Mulyani Ajak ASEAN Bersatu Melawan Corona
"Dokter tidak akan menulis diagnosis Covid-19 kalau tidak ada bukti, buat apa dokter meng-covid-kan pasien?" ujarnya.
Ia mengatakan, banyak masyarakat tidak memahami gejala yang ditimbulkan Covid-19 berbeda-beda, sesuai organ tubuh yang diserang.
Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina ini bisa menyerang organ tubuh selain saluran pernapasan. Antara lain, saluran pencernaan, organ jantung, pembuluh darah, pankreas, dan bahkan otak.
Namun, masyarakat yang kurang memahami hal ini justru menuduh para dokter melakukan diagnosis secara asal-asalan.