Network
GALAJABAR - Proses merger tiga bank umum syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi dimulai setelah Conditional Merger Agreement (CMA) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN ditandatangani, Senin, 12 Oktober malam.
Dikutip galajabar dari pikiran-rakyat.com, penandatanganan ini melibatkan PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Ini akan menjadi langkah awal dimulainya proses merger untuk menjadi satu Bank Syariah Nasional terbesar di Indonesia.
Melalui proses merger ini, diharapkan lahir entitas yang mampu masuk jajaran 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.
Baca Juga: Kepala LPS: Perbankan Syariah Memiliki Prospek Besar untuk Tumbuh
Selain itu, merger tiga bank umum syariah milik BUMN ini diharapkan mampu menjadi pendorong ekonomi syariah sebagai pilar baru perekonomian nasional.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk dari PT Bank BRIsyariah Tbk, menyambut baik status anak usaha menjadi surviving entity dalam penggabungan tiga bank umum syariah milik BUMN.
Menurutnya, merger bertujuan melahirkan bank syariah terbesar di Indonesia. BRI akan mengawal dan mendukung proses merger karena melalui integrasi ini, bank syariah Himbara nantinya memiliki engine, skala ekonomi dan jangkauan pasar yang lebih besar.
Baca Juga: Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang, Pemkab Garut Jadikan Sekolah Lokasi Pengungsian
“BRI bangga karena anak usaha kami, BRI Syariah, dipercaya menjadi surviving entity dalam merger bank syariah yang bersejarah ini. Kami yakin bank syariah hasil merger nanti bisa membawa banyak kemaslahatan, dan menambah pilihan bagi masyarakat dalam menggunakan layanan keuangan,” ungkap Catur.
