Gubernur BI: Pesantren Memiliki Potensi Gerakkan Ekonomi Syariah Inklusif

- 22 Oktober 2020, 11:10 WIB
GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar lima persen. *
GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2020. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar lima persen. * /Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO/

 

 
GALAJABAR - Selain sebagai pusat pendidikan dan dakwah, pesantren memiliki potensi menggerakkan ekonomi syariah nasional secara inklusif karena pesantren juga merupakan pusat kegiatan ekonomi.
 
Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) mendorong peran pesantren dengan menggulirkan berbagai program penguatan dalam peta jalan program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren pada 2017-2025.

"Kami menempatkan peran sebagai akselerator dan inisiator dalam berbagai strategi dan program," ungkap Gubernur BI, Perry Warjiyo pada peringatan Hari Santri Nasional secara virtual di Jakarta, seperti dikutip galajabar dari Antara News, Kamis, 22 Oktober 2020.

BI saat ini melakukan pengembangan dan replikasi model bisnis usaha syariah di pesantren, standardisasi laporan keuangan pesantren, pengembangan platform digital, platform pasar virtual, pengembangan center of excellent hingga pembentukan holding ekonomi dan bisnis pesantren nasioanal.

Menurut Gubernur BI, peta jalan pengembangan dan replikasi model bisnis syariah sudah diimplementasikan di 300 pesantren di Tanah Air.

Baca Juga: Peringatan Hari Santri, Menag: Pesantren Jangan Jadi Klaster Covid-19

Usaha yang dilakukan di antaranya pengolahan air minum dan daur ulang sampah.

Juga ada sektor usaha makan dan minum, industri kreatif, industri terbarukan, konfeksi, pariwisata, dan perdagangan.

Di sektor pertanian, BI mengembangkan model bisnis pertanian berorientasi ekspor dengan lima mitra pesantren di Cianjur, Jawa Barat melalui budi daya hortikultura di antaranya wortel, jagung, dan buncis.

Baca Juga: Badan Intelijen AS Tuding Rusia dan Iran Berupaya Ganggu Pilpres 2020

BI juga menyediakan infrastruktur berbasis digital yakni internet of things (IoT) dan mitra pendamping melakukan pelatihan dan fasilitasi penjualan hasil produksi ke sejumlah negara di antaranya kawasan Timur Tengah, Singapura, Jepang dan memenuhi pasar dalam negeri.

Penguatan pertanian terintegrasi berbasis komunitas dan digital juga dilakukan BI, dengan menggandeng 10 pesantren binaan di Jawa Barat menggunakan metode green house dengan teknologi digital IoT.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x