BPPTKG: Aktivitas Gunung Merapi Dapat Berlanjut ke Erupsi

- 5 November 2020, 21:47 WIB
MERAPI SIAGA, Sri Sultan Hamengku Buwono X Imbau Warga Tidak Panik
MERAPI SIAGA, Sri Sultan Hamengku Buwono X Imbau Warga Tidak Panik /ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm per hari. Energi kumulatif gempa (VT dan MP) dalam setahun sebesar 58 GJ.

Baca Juga: Kendaraan Tertimpa Pohon Tumbang, DPKP3 Kota Bandung Siapkan Asuransi

Menurut Hanik, kondisi data pemantauan tersebut telah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava 26 April 2006, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum erupsi 2010.

Berdasarkan pengamatan morfologi kawah Merapi dengan metoda foto udara (drone) pada 3 November 2020 belum terlihat kubah lava baru.

Sampai saat ini, kata dia, kegempaan dan deformasi masih terus meningkat. Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif.

Baca Juga: Apindo Tak Hadiri Pembahasan UMK Bandung Barat, Serikat Pekerja Sebut Arogan

"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava, lontaran material dan awan panas sejauh maksimal lima kilometer," kata dia.

Pascaerupsi besar pada 2010, Gunung Merapi mengalami erupsi magmatis kembali pada 11 Agustus 2018 yang berlangsung sampai dengan September 2019.

Seiring dengan berhentinya ekstrusi magma, Gunung Merapi kembali memasuki fase intrusi magma baru yang ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) dan rangkaian letusan eksplosif sampai dengan 21 Juni 2020.

"Aktivitas vulkanik terus meningkat hingga saat ini," kata Hanik.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah