Dead Apple: Without Me (Chapter 19)

- 8 Januari 2021, 08:15 WIB
Ilustrasi apel
Ilustrasi apel /PIXABAY/congerdesign



GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya, Yokohama kembali menjadi kota yang normal dan ramai penduduk.

Matahari bisa kembaaali bersinar tanpa halangan kabut.
Untungnya, konflik tersebut tidak menghasilkan korban jiwa dari pihak penduduk sipil.

Pemerintah Yokohama dan pemerintah bawah yang dipimpin Port Mafia turut membantu dalam rehabilitasi kota.

Dan untuk Hana, ia akhirnya bisa kembali pada suami dan putrinya.

Ikuti kisah manga selanjutnya karya Sadrina Suhendra.

Baca Juga: Sinopsis Now You See Me 2: Kembalinya Para Pesulap Cerdik

Tapi, “Hana…” “K-Kaori?”

Dazai hanya terdiam. Pada dasrnya, ialah yang meminta bantuan Hatsune saat melayat ke makam Odasaku.

Kebetulan makam Hatsune dan Odasaku hanya terhalang beberapa blok.

“Apa kalian harus pergi sekarang?” tanya Hana.

“Tugas kita sudah selesai. Kita harus segera kembali kea lam seharusnya. Kita tidak boleh mengganggu keseimbangan dunia ini,” jelas Kaori.

Hana takut untuk sendirian lagi. Hana sebatas arwah yang menemaninya saja sudah membuatnya bahagia. Hana terdiam.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV, Jumat 8 Januari 2021: Serunya 2 Film di Bioskop TransTV

“Kita selalu memperhatikanmu, Hana,” ucap Yuzuru.
“Sejak kami pergi, saat kau menikahi Dazai, dan sampai sekarang.

“Kami akan terus memperhatikanmu sampai kita bertemu lagi nanti,” kanjut Kaori.

Hana merasa seseorang menangkup pipinya. “Dazai dan Diana adalah cahayamu sekarang. Jaga mereka,” pinta Kaori.

Hana tersenyum saat mendengar suara itu.

“Dazai,” panggil Hana, memintanya untuk membebaskan arwah kedua sahabatnya itu dari efek kemampuan khusus Hatsune. Dazai menggenggam kedua tangan Hana.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar, Jumat 8 Januari 2021: Live Pop Academy, Persaingan Academia Bersuara Emas

“Kaori, Yuzuru, terima kasih sudah membantu Hana.”
Dazai tidak lupa untuk berterima kasih. Tanpa bantuan mereka, Hana tidak akan berani senekat itu untuk menyelamatkan Dazai.

“Kita yang harusnya berterima kasih. Jika kau tidak memanggil Hatsune, mungkin kami tidak akan bisa bertemu atau berbicara dengan Hana lagi. Terima kasih, Dazai,” tutur Hatsune.

“Kemampuan khususku.” Dazai mengaktifkan kemampuan khususnya.

“Ini waktu yang singkat namun indah,” lirih Kaori.
“Selamat tinggal, Hana,” ucap Kaori dan Yuzuru bersamaan.

“No Longer Human.”

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI, Jumat 8 Januari 2021, Ada Ikatan Cinta dan Dunia Terbalik

Dengan itu, hawa dingin di sekitar Hana menghilang perlahan, menandakan efek dari kemam. Hana menatap ke langit.

“Tolong peratikan aku, kalian!”

“Thinkin' you could live without me. Thinkin' you could live without me.”

Dazai langsung memeluk Hana.

“Kita akan mampir ke makam mereka besok,” lirihnya.

Hana pun tersenyum lalu mengangguk setuju.

Dazai dan Hana pun bergegas ke rumah yang keduanya tinggali bersama putri mereka.

Baca Juga: Abu Bakar Baasyir Bebas Murni Hari Ini, Gerak-geriknya Tetap Bakal Diawasi

“Kami pulang,” lirih Hana membuka pintu perlahan.

“Oh, Mama, Papa! Selamat datang kembali!” teriak Diana dari kamarnya.

Tidak lama, ia datang seraya berlari menuruni tangga.
Ia tersandung karena tubuh yang lemah setelah bangun tidur.

Beruntung Hana langsung menangkapnya.

Hana memeluk Diana kuat-kuat dan menangis. “Eh, Mama?! Ada apa? Kenapa Mama menangis?” tanya Diana yang bingung.

“Apa yang Papa lakukan pada Mama?!” teriak Diana yang mengira Hana menangis karena Dazai.

Baca Juga: Tingginya Penularan Covid-19, Uji Coba Timnas U-19 di Spanyol Berantakan

“Mama jangan menangis, atau Diana akan ikut menangis.”
kini Diana mengeluarkan tanda-tanda akan menangis.

“T-tidak! Papamu tidak bersalah, Nak. Mama hanya bangga padamu. Terima kasih,” lirih Hana yang terisak.

“A-apa? Diana tidak ingat melakukan sesuatu,.”

Hana pun menarik pelukannya. Dazai menggendongnya.
“Sayang, kau tidak bisa mengingat semuanya karena kau belum dewasa. Kristal Kenangan yang kau buat telah menyelamatkan Papa dan Mama.”

“Benarkah?” tanya Diana.

Dazai mengangguk.

Baca Juga: Presiden Jokowi Diyakini Hanya Setorkan Satu Nama Calon Kapolri

“Saat kau sudah bisa mengendalikan sepenuhnya kekuatan Dewi Pelindung, kau akan sadar bahwa jiwamu selalu terbangun untuk menolong banyak orang,” lanjut Dazai.

“Seperti Paman Odasaku?” tanya Diana lagi. Dazai menatap Hana sebentar.

“Benar!” jawab Hana sambil tersenyum manis.

“Wah!” maniknya bergemerlap membuat Dazai dan Hana tersenyum.

“Kalau begitu, ayo masuk! Mama akan membuatkanmu makan malam yang enak. Diana mau?” tanya Hana sembari berjalan ke dapur.

“Tentu, aku mau!” Diana melompat dari pangkuan ayahnya.

Dazai tersenyum melihat sekuat apa hubungan yang dimilikinya, istrinya dan putrinya.

Baca Juga: Jelang Musda, Bakal Calon Ketua Apdesi Kabupaten Bandung Bermunculan

Ia bisa melupakan masalah dunia saat melihat Hana dan Diana.

Ia pun melepas sepatunya dan berjalan masuk. “Senang rasanya bisa kembali pulang,” lirih Dazai pelan.

“Papa, hari ini aku bermimpi aneh. Aku tidak tahu kalau itu mimpi buruk atau bukan. Tapi itu menyenangkan!” lapor Diana.

Dazai hanya bertingkah seperti ia tidak mengetahui apapun. Faktanya, itu bukanlah mimpi, melainkan bayangan dari Kristal Kenangannya sendiri.

“Benarkah?” (bersambung)***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x