Alice dan Dua Pasukan Negeri Ajaib (Chapter 9)

- 3 April 2021, 08:36 WIB
tower bridge london
tower bridge london /pixabay/

GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya, Alice kembali memaksakan diri untuk ikut bertarung. Ia tidak bisa terus berdiam diri dan mengikuti perintah. Saat musuh mengepungnya sendirian dan mengira riwayatnya sudah tamat, Jonah datang untuk menyelamatkan Alice dan memberinya ceramah yang panjang.

IKuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

“Berani sekali kalian melukai gadis tak berdosa seperti Alice!” geram Jonah. “Sekarang, Kyle!” teriaknya.
Dari kudanya, Kyle melempar tiga pisau bedah sekaligus dan berhasil mengenai tiga titik vital dari pemanah tersebut, membuatnya terjatuh dan tak sadarkan diri.
“Alice, kau baik-baik saja?!” tanya Jonah dengan paniknya. Jonah langsung memeluk Alice dengan penuh rasa khawatir sekaligus bersyukur.

Baca Juga: 10 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia, Cek Apakah Salah Satunya Kampusmu!


Tidak lama, Jonah melepas pelukan tersebut. “J-Jonah, Lancelot-“ tutur Alice.
“Berhenti mengkhawatirkan Raja Lancelot, Alice!” sergap Jonah. Ia menggenggam kedua bahu Alice dengan sangat kuat. Manik kemuning bak bunga tulipnya itu menatap dalam pada manik manis Alice. “Raja Lancelot akan baik-baik saja. Percayalah padaku!”
“Tapi, Amon akan-“
“Justru karena itu!” potong Jonah. “Kau adalah harapan terakhir kita! Kalau sesuatu terjadi padamu, Pasukan Merah dan Pasukan Hitam akan kembali terpecah!”
“A-aku meragukan itu, Jonah,” lirih Alice. “Apa kalian akan damai begitu saja saat kalian meragukan posisiku sebagai lambang perdamaian di Negeri Ajaib? Apa kalian dan seluruh penduduk negeri ajaib akan percaya bahwa aku adalah lambang perdamaian, tapi aku hanya diam saja saat kedamaian itu terusik?”

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 April 2021 Rencana Al Andin Jebak Elsa, Rendy Buat Sumarno Buka Mulut


Dari kejauhan, Kyle menatap Alice yang bersih keras ingin maju ke barisan terdepan. “Benar kata Fenrir,” lirih Kyle dalam hati. “Kau sangat cepat mengadaptasi diri di Negeri Ajaib dan berubah menjadi gadis yang kuat. Aku kira kau adalah gadis yang perlu kita lindungi karena selemah apa dirimu. Tapi sihir bernama cinta yang membuatmu membuang kehidupanmu itu justru malah menciptakan senjata yang teramat hebat dan kuat. Kau mungkin menjadi makhluk paling kuat yang ada di Tanah Buaian saat ini.”
“Alice, aku mengerti maksudmu. Kau bisa membuktikannya dengan cara lain! Apa kau tahu sekhawatir apa kita jika kau terluka? Kita tidak bisa melibatkanmu!” Jonah masih bersih keras membujuk Alice untuk mundur.
“Jonah, aku mohon!” pinta Alice. “Ini tugas yang harus aku selesaikan!”
“Alice-“
“Lepaskan dia, Jonah,” seseorang memotong omelan Jonah.

Baca Juga: Yasonna Laoly Tanggapi Gugatan Moeldoko Cs ke PTUN: Saya Sudah Tahu Manuver AHY
“Zero, apa yang-“ Jonah kembali terhenti saat ia menyadari kenapa Zero kembali. Apalagi, Zero kembali seorang diri. Bercak darah pun terlihat pada pakaian putihnya.
Zero mengerti apa yang tersirat pada manik Alice, Jonah, dan Kyle. Mereka tebak-menebak apa yang terjadi padanya dan unitnya. “Kyle, enam puluh persen prajuritku terluka karena pertarungan melawan murid-murid sihir. Prajuritku memang bisa melakukan pertolongan pertama, tapi aku khawatir mereka tidak bisa melakukan lebih dari itu jika lukanya parah. Boleh aku minta tolong?” tanya Zero seraya menatap Kyle.
“Dimana mereka sekarang?” tegas Kyle, berniat memberi bantuan medis secepatnya.
“Zero, apa pertarungannya separah itu?” tanya Jonah.
Yang ditanya hanya mengangguk. Namun, Zero langsung menatap Alice.

Baca Juga: Hukum Membantu Orang Kafir dalam Memerangi Kaum Muslimin, Renungan Hadis Hari Ini


“Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Walaupun kita bersih keras menahan Alice dan melarangnya untuk maju, mana mungkin kita bisa menghentikannya. Ratu Putih, Raja Lancelot sebagai Raja Merah, dan Ray sebagai Raja Hitam mungkin berdiri sebagai pemimpin di Negeri Ajaib. Tapi yang akan melindungi kebebasan dan perdamaian di negeri ini adalah Alice,” jelas Zero. “Bagaimana kita bisa menghentikan gadis kecil yang berhasil mengendalikan sihir cinta dan menundukan dua pemimpin Negeri Ajaib sekaligus?”
Semua langsung terkejut saat Zero mengatakan hal sedalam itu. “Terlebih, Amon sudah berada di jembatan pembatas Wilayah Hitam dan Merah. Dai berniat meledakan jembatan itu dengan sihirnya,” sebagai penutup, Zero memberikan laporannya.
“Zero, bawa aku ke perbatasan! Kita gunakan jalan tercepat!”***

 
 
 

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah