“Rasulullah selalu mencium istrinya sebelum keluar untuk shalat, kemudian keluar menunaikan shalat tanpa berwudhu dahulu.” (HR. Ahmad)
Baca Juga: MUI Minta Menag Yaqut Atur Juga Pengeras Suara di Rumah Ibadah Agama Lain, Begini Katanya
- Memberikan pujian kepada istri
Meski terkesan sepele, tapi pujian memiliki efek yang besar dalam suatu hubungan. Memberikan pujian itu juga menandakan baiknya suami terhadap sang istri. Rasulullah mencontohkan bagaimana beliau memanggil Aisyah radhiyallahu 'anha, sang istri tercinta dengan panggilan sayang Humaira, artinya 'wahai pipi yang kemerah-merahan'. Dari ‘Aisyah, ia berkata,
“Orang-orang Habasyah (Ethiopia) pernah masuk ke dalam masjid untuk bermain, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilku, “Wahai Humaira (artinya: yang pipinya kemerah-merahan), apakah engkau ingin melihat mereka?” (HR. An Nasa'i)
- Mandi bersama istri
Salah satu hal yang bisa memupuk cinta antara pasangan suami istri adalah mandi bersama setelah berhubungan intim. Hal ini bahkan dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam ucapan dan praktiknya, di mana beliau pernah mandi dalam satu wadah bersama istrinya, Aisyah.
“Aku dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi bersama dalam suatu wadah yang sama sedangkan kami berdua dalam keadaan junub.” (HR Bukhari dan Muslim)
- Menenangkan amarah dan menyudahi sedih
Diriwayatkan dalam sebuah hadis sahih, suatu ketika Aisyah tengah marah. Mengetahui hal itu, Rasulullah lantas mencubit lembut hidung Aisyah seraya berucap, ‘Wahai Uwaisy, katakanlah, ‘Ya Allah, ampunilah dosaku, hilangkan amarah di hatiku dan selamatkan aku dari fitnah dunia menyesatkan’.”
Di sisi lain, saat melihat istri bersedih, Rasulullah tak sungkan mengusap air mata itu dengan kedua tangannya. Hal ini Ia lakukan pada istrinya, Shofiyah saat dalam perjalanan.
- Ikut membantu pekerjaan rumah tangga
Secara hukum asal, urusan dapur dan pekerjaan rumah merupakan kewajiban istri. Kendati demikian, hal ini tak menghalangi Rasulullah untuk ikut turun tangan membantu pekerjaan istrinya.